22. First Victim

131 22 13
                                    

⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

••☆••♡♡♡••☆••













Gavin merebahkan tubuhnya ke sofa setelah mengantar Ronald ke pintu keluar

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Gavin merebahkan tubuhnya ke sofa setelah mengantar Ronald ke pintu keluar. Ada yang aneh dengan reaksi Max dan Aga terhadap sepupunya, Ronald. Meskipun tidak banyak, Gavin menangkap tatapan kurang bersahabat dari kedua orang itu. Kalau Max dia mungkin paham kenapa, tapi Aga?

Tidak mungkinkan saingannya bertambah?

Gila, Max saja sudah membuatnya tertatih. Kalau ditambah Aga, dokter muda berprestasi yang keahliannya diakui dunia internasional, Gavin yang cuma berstatus sebagai Manager di perusahaan Kakeknya itu bisa apa? Terlempar, terjerembab, jatuh ke lubang, hiks.

Bukan mau menampik daya tarik yang dimiliki Calla, tapi tolong kasihanilah hati dan kesehatan mentalnya. Kenapa sih pria di sekeliling Calla semuanya High quality?

Ah, lelah Gavin memikirkan segala tetek bengek dunia percintaannya yang rumit dan abu-abu itu. Lebih baik dia memasak bubur untuk Calla agar sewaktu gadis itu bangun nanti, makanan hangat sudah tersedia dan bisa langsung minum obat. Lebih bagus kalau Calla mau cerita tentang masalah yang sedang ada dipikirannya belakang ini.

Gavin menyadari keanehan Calla pertama kali kemarin saat makan siang lalu keyakinannya makin besar saat pagi ini mendengar cerita Max dan Aga yang bilang bertemu Calla sedang jalan tanpa tujuan jelas. Salah satu kebiasaan gadis itu kalau sedang galau.

"Loh, kamu masih di sini?" Calla kaget mendapati Gavin yang tiduran di sofabed yang menghadap ke tv.

Pria dewasa berumur 26 tahun itu menoleh, wajahnya kelihatan kusut karena mengantuk. "Oh, god" Calla tertawa "kamu cute banget"

Gavin nyengir dipuji cute oleh Calla, "Mau pelukan?" tawarnya sambil membuka lengannya lebar-lebar

Gavin nyengir dipuji cute oleh Calla, "Mau pelukan?" tawarnya sambil membuka lengannya lebar-lebar

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।
Because This Is Our First Life [ ✓ ]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें