25. Cukup

105 20 17
                                    


⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

••☆••♡♡♡••☆••












Nira dan Yama sedang berjalan-jalan di mall sambil melihat-lihat perhiasan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nira dan Yama sedang berjalan-jalan di mall sambil melihat-lihat perhiasan. Iya, Yama serius dengan perkataannya yang waktu itu tentang melamar Nira. Walaupun sempat ditolak karena nggak romantis, Yama mencoba lagi dengan menawarkan untuk hunting cincin yang disukai Nira. Menurut Yama, cincin pengikat janji mereka haruslah desain yang disukai pasangannya. Kalau soal kejutan romantis dan lainnya, bisa diserahkan padanya dan Tim.

Nira memindai dengan seksama, mengitari seluruh etalase yang ada disana, mencari desain sesuai impiannya. Desainnya saja dulu, kelanjutan tentang kualitas dan sebagainya kan bisa custom.

"Yang… kalo yang ini gimana?" tanya Nira pada Yama yang langsung menghampiri Nira ketika dipanggil

"Hmm, bagus" kata Yama hati-hati "tapi kupu-kupu banget desainnya, yang? Nggak bisa kamu pertimbangin lagi?"

Nira cemberut, "Kenapa sih? Aku suka tau. Lagian aku kan cuma tanya doang"

Yama mengalah, "Ok, ok.. kamu bisa beli buat koleksi kamu"

Nira menatap Yama heran, "Lah, emang buat koleksi aku. Emang kamu kira buat apa?" lalu nyengir

Yama kicep. Sialan, gadisnya ini rupanya sedang kumat isengnya. "Ok. Kita ke toko selanjutnya" dia menarik Nira yang masih cengengesan ke pintu keluar toko

"Iiihh, ntar duuluuu, yang tadi bangus gaak?"

"Nggak, aku berubah pikiran. Jelek banget" kata Yama "SUMPAH".

••☆••♡♡♡••☆••

Disinilah mereka bertujuh, 5 serangkai plus Gavin dan Yama, makan di restoran yang ada di lantai dasar gedung apartemen Max. Tentu saja dengan rekomendasi Max, mereka bisa dapat diskon menarik dan pelayanan prima. Memang ada gunanya juga kadang-kadang punya teman super tajir dan pengertian 😆.

Bara dan Winda saling bertukar pikiran tentang kasus yang sedang ditangani Bara, Nira dan Marcella ribut tentang konsep outfit acara entah apa dan entah kapannya, Gavin sibuk menanyakan kabar Calla yang sudah seminggu lebih tidak ditemuinya dan ada Yama yang menjadi pengamat. Diam-diam menyesal ikut datang.

Asu.. keluhnya. Yama hanya berharap makanan cepat datang karena dia bakal tambah emosi kalau lapar.

"Heiii, pengantin baarrruuu, apa kabar?!" suara heboh para wanita yang juga sedang berkumpul terdengar dari meja tidak jauh dari mereka

Because This Is Our First Life [ ✓ ]Where stories live. Discover now