38. Dilemma

126 19 16
                                    


⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

••☆••♡♡♡••☆••








_Flashback ON_

Calla mengamati hujan yang turun dari jendela ruko di lantai 3, berpikir untuk keluar dan mengguyur seluruh tubuhnya dengan air hujan yang bukannya mereda malah semakin bertambah deras. Dia menaikkan suhu AC lalu mulai merilekskan diri dengan merebahkan diri diatas sofa bed di ruangan pribadinya.

Sudah satu bulan sejak dia break the news pada Mamanya yang malah berakhir dengan dirinya sendiri yang ada dipihak paling terkejut. Hampir seminggu Calla mengurung diri di kamar sampai akhirnya Mama menghampirinya dan berakhir saling meminta maaf dan menangis bersama dalam pelukan hangat Mama.

Mama bilang dia tidak akan marah kalau Calla mau menerima keberadaan Aga sebagai Kakaknya, toh Aga orang yang baik dan terbukti semakin menjaganya ketika tahu dia adiknya. Menurut Mama, kalau ada satu lagi orang yang bisa diandalkan untuk menjaganya kenapa tidak?

Padahal Calla merasa bisa menjaga dirinya sendiri. Yah, walaupun mungkin bakal kalah sih kalau disuruh melawan kakaknya yang satu itu. Lihat saja otot tangannya ya ampun!.

Tangannya menggulir koleksi fotonya bersama Gavin di galeri. Hari-hari seperti ini, saat hujan dan suasana hatinya berubah menjadi sendu pria itulah yang kadang menemaninya meski hanya sekedar makan bersama di apartmen atau sibuk dengan pekerjaan masing-masing di depan laptop.

Kadang dia terdiam lama di kontak Gavin, memandanginya saja tanpa berani mengirim chat apalagi menelpon. Atau sekedar membaca chat lama mereka. Persis anak galau sungguhan. Tapi dia memang galau sih.

Lagu Falling Again dari KLANG yang menjadi salah satu ost. serial Love Alarm mengalun saat salah satu dari empat sahabatnya menelpon.

📞 "Selamat sore, sudah selesai menggalau hari ini?"

"Sialan," ternyata Yama yang menelponnya memakai hanphone Nira "ada apa?"

📞 "Iseng aja sih?"

"Mau gue lempar beton ato bom atom?"


📞 "SETDAH! yang lagi menggalaukan diri sendiri emang beda!"

Cowok gila satu ini!!. Calla gemas, dia heran kenapa Aga yang lempeng bisa berteman dengan cowok absurd nggak jelas macem Yama. "Bacot, buruan jawab ada apa!"

📞 "Kata Nira jangan lupa hari ini terakhir fitting buat baju acara Sella. Tadi lo doang yang nggak dateng soalnya"

Calla menepuk jidatnya, OH IYA!!. Mampus aja sih dia kalau sampai kelupaan. "Sorry, daerah sini ujan gede. Males kendara"

📞 "Mhmm, ujan-ujan emang paling pas buat ngegalau ya, Kals. Apalagi kalau sambil buka stok poto ayang"

Emang bacot!, cocok dibacok!. "Diem ah, lu" Calla sedikit membentak yang malah membuat Yama tergelak di seberang sana "btw bilangin Nira, thanks udah ingetin"

Because This Is Our First Life [ ✓ ]Kde žijí příběhy. Začni objevovat