•10•

63 13 1
                                    

Pagi ini, Chan sudah sibuk membaca laporan, Mendatangani berkas-berkas dan meeting. Tidak ada waktu untuk beristirahat sekalipun. Makan siangnya bahkan di temani para pemimpin perusahaan lain.

Kemanapun ia pergi, tetap yang di bahas tentang perusahaan.

Berjalan menginspeksi pabrik bahan baku furnitur. Setelahnya di lanjutkan melihat pembangunan hotel yang di gadang-gadang akan menjadi hotel berbintang terbaik se-asia.

Pembangunan hotel hampir rampung sekitar delapan puluh lima persen. Chan melipat lengan baju, berdiskusi keras dengan kepala kontraktor. Sedikit adanya selisih pendapat.

"Saya mau anda membangun kolam renang tepat disini." Tunjuk Chan pada kertas yang berisi gambar racangan gedung.

"Tapi anda harus lihat dulu ke belakang." Ajak kontraktor itu.

Chan mengikuti, sesampai di belakang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chan mengikuti, sesampai di belakang. Matanya di manjakan dengan bunga delphinium segar yang tumbuh subur menutupi perkarangan belakang gedung hotel.

Tiba-tiba bayangan seorang lelaki berkeranjang sedang jongkok memetik bunga itu lalu dengan lihai membuat menjadi mahkota bunga. Wajahnya tidak terlihat, dari senyuman manis itu tampak tidak asing oleh Chan.

"Depyeonim !!" Panggil sekretarisnya sambil menggoyang tubuh Chan.

Bayangan itu langsung buyar dan wajah Chan berubah sedih.

"Chan-ssi ada apa ?"

Chan menoleh lalu menggeleng "Batalkan pembangunan kolam, jadikan tempat ini taman. Aku ingin ada orang yang merawat bunga-bunga ini." Ucapnya setelah berlalu masuk ke dalam mobil.

Chan memijat kening, karena kepala pusing. Setelah mendapat bayangan itu. Chan kesulitan untuk tidur, terus menerka-nerka siapa lelaki pemilik senyuman manis itu.

Sepertinya ia tampak sangat dekat dengan lelaki itu. "Ada apa denganku ? Kenapa aku susah mengingatnya." Ucap Chan sambil terduduk di ruang tamu.

Chan benar-benar tidak mengerti pada dirinya. Setelah kejadian semalam, ia terus di hantui perasaan penasaran. Hingga berbulan-bulan terus bermimpi lelaki berkeranjang itu.

Akhirnya Chan memutuskan untuk pergi ke psikiater. Bercerita semua yang menjadi kegelisahannya.

"Seperti yang anda katakan, anda pernah mengalami kecelakaan. Kemungkinan besar itu adalah ingatan-ingatan anda yang hilang. Sekarang kembali sedikit demi sedikit." Ucap psikolog.

Chan tertegun "Berarti lelaki keranjang itu benaran ada ? Dan kecelakaan buat saya hilang ingatan ?"

Psikolog mengangguk setuju "Pasti ada pemicu yang membuat anda sekarang mengingat kembali."

"Kakek . . ." Bisiknya dengan mata menerawang kembali ucapan kakek. Lalu Chan bergegas, menemui ayahnya di rumah.

"Chan ? Apa yang kamu lakukan di jam kerja ?" Tanya ayah sambil menunjuk jam.

belle àmeWhere stories live. Discover now