•19•

63 15 0
                                    

Dengan balutan sweater hijau Seungmin duduk di depan rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan balutan sweater hijau Seungmin duduk di depan rumah. Uap teh mengepul ke atas. Semalaman ia harus menahan sakit sampai tidak bisa tidur hingga dingin subuh menusuk sampai tulang.

Akhirnya Seungmin menyerah untuk tidur. Ia bangkit dari tempat tidur secara perlahan. Karena tidak ingin mengganggu tidur nyenyak Jisung dan membuat si sahabat khawatir lagi. Seungmin keluar dari kamar. Menatap rimbun hijau dari hutan yang masih gelap dengan secercah sedikit cahaya matahari yang bangkit perlahan ke langit.

Berkali-kali Seungmin menghirup udara segar nan bersih pagi hari, membuat rasa sakitnya perlahan memudar nafas semakin teratur. Walaupun begitu, rasa kantuk masih menerpa.

Ayah datang sambil membawakan roti bakar terolesi selai blueberry. Meletakkan diatas meja lalu mengambil duduk menemani sang anak. Seungmin dengan senang memakan roti buatan sang ayah.

Ini jam biasa ayah bangun pagi kala musim panen datang. Sebelum berangkat, ayah akan mengusahakan untuk sarapan dan meminum kopi. Itu kebiasaan yang di ajarkan sang anak.

Tidak biasa melihat sang anak bangun terlalu pagi saat menginap di rumah. Biasanya, Seungmin akan melepaskan segala lelah saat dirumah. Membiarkan tubuh beristirahat sembari bermalas-malasan di kamar lamanya sampai siang.

Ayah menyenderkan punggung di senderan kursi sambil menyesap kopi ikut menikmati pemandangan indah pagi hari. Matahari mulai meninggi dan menyinari seluruh bumi.

"Ayah . . ." Panggil Seungmin lembut.

Ayah berdehem sebagai sahutan.

"Seungmin mau jujur sesuatu. Tapi Seungmin gak berharap banyak. Takut ayah kecewa." Lanjutnya.

Ayah hanya diam mendengarkan.

". . . . Seungmin berpacaran sama cucu kakek pemilik kebun jeruk. Sebelumnya Seungmin pernah cerita kalau kami sudah putus. Hem . . . Kami memutuskan kembali karena sama-sama cinta." Jelas Seungmin.

"Ayah pernah jumpa Chan setelah sekian lama. Sepertinya dia gak teringat kamu." Ucap ayah sedikit menyindir. Lalu mengunyah roti berselai.

Seungmin mengangguk "Chan hyung mengalami kecelakaan saat kembali ke Seoul. Sampai sekarang masih mengusahakan untuk mengembalikan ingatan."

"Dia masih mencintaimu ?" Tanya Ayah.

"Chan hyung kembali karena dapat potongan ingatan kenangan kami. Memutuskan untuk kembali kesini untuk mencari tahu. Dan kami bertemu kembali dan Chan hyung berusaha untuk meminta kembali karena perasaan dia sangat kuat."

Ayah memandang lurus halaman "Perasaan kuat tapi ingatan masih belum kembali ? Apa kamu yakin cinta Chan sangat kuat ?"

Seungmin menoleh menatap raut khawatir dari wajah sang ayah.

"Nak . . . Ayah tidak kecewa sama sekali. Sebaliknya ayah khawatir dengan perbedaan antara keluarga Chan dan kita. Ayah hanya seorang pemetik jeruk dan pemanen sayuran. Apa kamu yakin keluarga Chan menerimamu dengan baik ?"

belle àmeWhere stories live. Discover now