•16•

55 14 2
                                    

Suara pintu terbuka . . .

Kakek melihat sang cucu sedang mengendong sesuatu. Saat Chan melewatinya, kakek terkejut. "Malam ini, izinkan Seungmin tidur di sini." Ucap Chan dan langsung menaiki anak tangga.

Kakek mengangguk kaku lalu terkekeh sambil menggelengkan kepala.

Sesampai di kamar, Chan perlahan menidurkan tubuh Seungmin di atas tempat tidurnya dan meninggalkan si manis sebentar untuk bebersih diri.

Sesampai di kamar, Chan perlahan menidurkan tubuh Seungmin di atas tempat tidurnya dan meninggalkan si manis sebentar untuk bebersih diri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seungmin merubah posisi lalu terbangun setelah merasakan lembut dari selimut menutup tubuh. Sesegera mungkin dirinya langsung bangun dan berdiri.

Itu membuat jantungnya berpacu lebih cepat dan kesulitan bernafas. Di tambah nyeri di seluruh tubuh. Seungmin jatuh terduduk menahan segala sakit. Bahkan tidak kuat untuk merogoh kantong untuk mencari inhaler. Dadanya sakit luar biasa. Keringat dingin mengucur deras.

Seungmin menyenderkan kepala di pinggir tempat tidur. Kesadarannya menipis.

"Seungmin !!" Teriak Chan panik.

"Apa yang sakit ? Kita ke rumah sakit ya." Chan mengendong Seungmin tapi tertahan setelah Seungmin megenggam erat kaosnya.

Sambil bergeleng lemah dan mata tertutup setengah "In . . . ha . . . ler." Ucap Seungmin terbata.

Chan menidurkan kembali Seungmin. Bergegas merogoh kantongnya dan berhasil di temukan.

Dengan tangan gemetar Chan meletakkan inhaler di mulut Seungmin. Di tekan sekali dan biarkan obat bekerja. Terlihat, mata Seungmin berkedut menahan pahit.

Niat Chan, jika alternatif ini tidak meringankan sakit Seungmin. Ia akan membawa Seungmin ke rumah sakit. Di tatapnya lamat-lamat wajah pucat penuh keringat itu.

Selembut kapas, Chan menghapus keringat di kening Seungmin. Mengelus-elus kepala si tersayang. Terdengar nafas si manis mulai teratur. Perlahan mata indahnya terbuka.

Hancur hati Chan setelah melihat air mata Seungmin mengalir. Tak di sangka, Chan langsung memeluk tubuh lemah itu.

Seungmin mengelus punggung lebar Chan. "Aku gak apa-apa hyung."

Chan melepaskan pelukan "Apa aku membuatmu tambah sakit ?"

Seungmin bergeleng dengan tangan kurus itu, ia mengelus rambut basah Chan. "Enggak hyung."

Chan menatap mata Seungmin. Di balas senyuman oleh si manis.

"Kenapa tiba-tiba bangun ?"

"Teringat Jisung sendirian di cafe."

"Terus kamu mau pulang dengan keadaan begini ?"

Tersadar tubuhnya penuh kiss mark, baju remuk dan berpasir. Seungmin nyegir.

"Jisung gak bisa sendirian. Di punya anxiety parah." Khawatir Seungmin.

"Aku suruh Minho kesana ya." Chan memberi saran.

belle àmeWhere stories live. Discover now