12

4.1K 325 8
                                    

Malam itu Yibo tidak bisa tidur, dia masih memikirkan surat perjanjian yang beberapa hari lalu dia sepakati dengan Xiao Zhan. Ia berpikir, apakah setelah melahirkan Zhan akan pergi begitu saja?

Yibo keluar dari kamarnya, kakinya melangkah menuju kamar dimana omega yang membuatnya jatuh hati itu beristirahat.

Tok tok tok

Pintu kamar sudah diketuk berkali-kali, namun bukannya membuka atau menyuruh orang itu masuk, Zhan malah mengabaikan dan memilih berpura-pura tidur karena dia sudah tahu siapa yang mengetuknya.

Tak mendapat sahutan dari dalam, Yibo membuka pintu yang ternyata tidak dikunci.

Cklek

Oh rupanya dia sedang tidur, baguslah. batin Yibo.

Ia mendekati Zhan yang berbaring dengan terbungkus selimut sembari memeluk guling.

Yibo duduk disamping Zhan, mengelus surai hitamnya dengan lembut.

Aku mencintaimu Zhan

Kemudian tangannya turun kebawah mengelus perut Zhan yang masih rata.

Aku juga mencintaimu

Sebelum keluar dari kamar Zhan, Yibo menyempatkan diri untuk mencium puncak kepalanya. Menghirup aroma shampo Zhan yang entah sejak kapan menjadi candu baginya.

Good night, sweet dreams

Setelah Yibo pergi, Zhan membuka mata dan memegang kepalanya tepat dimana Yibo menciumnya.

Satu detik..dua detik..tiga detik..

"Aishh kenapa dia harus menciumku? Apa-apaan sikapnya yang sok manis itu? Sangat menjengkelkan!" ucap Zhan sembari membuang gulingnya asal.

Zhan mendengus sebal saat tangannya sendiri tak sengaja meraba perutnya. Itu membuatnya teringat jika dirinya sedang hamil alias sedang mengandung anak Wang Yibo.

"Apa aku benar-benar hamil? Hahhh apa yang terjadi dengan hidupku? Sejak pertama kali bertemu dengannya memang sudah salah tapi sekarang malah ada kau?! Astaga.."

Keesokan harinya Yibo dan Zhan sedang duduk di meja makan. Semua makanan yang tersaji di depan mereka adalah makanan yang diminta Zhan untuk sarapan. 

Namun baru beberapa sendok saja Zhan sudah mual dan berlari ke toilet karena perutnya menolak mencerna semua itu.

Zhan muntah-muntah, di sampingnya sudah ada Yibo yang tengah menepuk-nepuk punggungnya.

"Zhan, kau baik-baik saja?"

"Apa aku terlihat baik-baik saja dimatamu? Aku sedang menderita disini!"

"Maaf, baiklah kalau begitu apa kau ingin istirahat di kamar? Aku akan menggendongmu"

Zhan merentangkan tangannya tanpa melihat Yibo. Meski begitu, Yibo tetap merasa senang karena setidaknya Zhan mulai menghargainya.

"Cepat! Katanya kau mau menggendongku!"

"Ah i-iya iya ayo"

Setelah mendudukkan Zhan dikamar, Yibo berbalik hendak keluar. Tapi tangannya ditahan oleh Zhan.

"Tunggu"

"Ada apa Zhan?"

"Jangan pergi"

"Hm?" Yibo memasang raut wajah bingung karena tidak biasanya Zhan akan memintanya tetap tinggal untuk menemaninya.

"Ja-jangan salah paham, itu bukan keinginanku" Zhan mengalihkan pandangannya ke arah lain. Dia sungguh malu mengatakannya tapi keinginan itu tiba-tiba datang dengan sendirinya.

Recessive OmegaWhere stories live. Discover now