17 ⚠️

6.1K 300 7
                                    

Sorry for typo and happy reading

.
.
.

"Kau yakin tak mau melihatnya?"

"Untuk apa aku melihatnya? Kau saja sana"

Xiao Zhan pergi meninggalkan Yibo di ruang tamu dan masuk ke kamar.

Yibo tak terlalu ambil pusing, toh Zhan memang suka seperti itu kalau ditanya apapun yang berhubungan dengan kehamilannya.

Ia kembali memandangi foto hasil USG sembari tersenyum. Janin itu terlihat masih sangat kecil karena usianya baru masuk bulan kedua. Yibo masih merasa tidak percaya dirinya akan menjadi seorang ayah.

"Tumbuh dengan baik ya sayang, jangan menyusahkan mommy"

Yibo mengusap foto itu dengan ibu jari, lalu menciumnya.

Beberapa detik kemudian, Yibo berlari keluar rumah menuju mobilnya yang ada di garasi. Ia lupa membawa susu yang dia beli untuk Zhan tertinggal di sana karena tadi ia sibuk menggendong Zhan.

Zhan bilang dia lelah jadi meminta Yibo untuk menggendongnya sampai ruang tamu.

Sementara itu, Xiao Zhan tengah sibuk bermain dengan ponselnya di dalam kamar.

"Menghibur diri dengan bermain game memang yang terbaik"

Di dalam game itu, dia sedang menembaki musuh-musuhnya yaitu para zombie. Dia akan mendapatkan poin saat berhasil membunuh satu zombie. Menurutnya game itu sangat menyenangkan dan tidak membuatnya bosan.

"Mati kau! Mati!" seru Zhan kesal.

Dia membayangkan para zombie itu adalah Wang Yibo.

Setelah dia berhasil memenangkannya dan naik satu level dia langsung melempar ponselnya ke kasur dan ber yes ria.

"Yes! Aku menaaaang!!"

Zhan baru sadar jika ada Lusi yang tengah memperhatikan dirinya dari ambang pintu. Dia ragu antara ingin masuk atau tidak. Pintunya memang tidak tertutup, tapi tetap saja dia takut mengganggu.

"T-tuan maaf, apa saya mengganggu anda?"

"Eh? Ekhem.. tidak, kau masuk saja"

Lusi masuk dan meletakkan piring berisi buah apel yang tentu saja sudah dia kupas bersih dan tinggal dimakan. Dia juga membawakan biskuit untuk ibu hamil meski Zhan sudah bilang tidak suka dengan rasanya.

"Tuan.. saya mendengar tadi anda berteriak senang, ada apa?"

Karena sudah terlanjur dengar, jadi tak masalah jika Zhan mengatakannya. Lagipula itu hanya Lusi.

"Aku baru saja menang melawan zombie, aku naik ke level 23"

"Benarkah?"

"Iya, kau mau melihatnya?"

"Apakah boleh?"

"Kenapa tidak boleh? Ini hanya game, kemarilah aku akan menunjukkannya padamu"

Lusi dengan kikuk ikut duduk di samping Zhan dan melihatnya melanjutkan game tersebut.

Pemandangan itu tak luput dari bibi Yu. Dia hanya berdiri di luar melihat Lusi dan Zhan yang asyik mengobrol dan fokus dengan sesuatu.

"Hm, wajar saja mereka akrab, usia Lusi tak jauh dari tuan Zhan"

Bibi Yu melangkahkan kakinya dari sana. Dia tidak ingin mengganggu mereka. Bibi Yu merasa bahwa Lusi pasti juga butuh hiburan karena dia selalu bekerja di dapur bersamanya.

Recessive OmegaOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz