16

3.6K 275 4
                                    

Suasana di meja makan malam itu sangat hening. Xiao Zhan dan Wang Yibo duduk berhadapan tanpa saling bicara. Yibo hanya bisa memperhatikan Zhan diam-diam di sela-sela makannya.

Zhan selesai terlebih dahulu, ia langsung berdiri dari kursinya.

"Zhan, aku-"

Zhan sama sekali tidak menghiraukan panggilannya dan hanya berlalu pergi.

Yibo meletakkan peralatan makan yang sebelumnya dia genggam di piringnya. Nafsu makannya tiba-tiba menghilang begitu saja.

Tatapannya beralih pada pribadi yang tengah berjalan menaiki tangga.

Yibo tidak tahan dengan suasana canggung itu jadi ia langsung mengejar Xiao Zhan yang sudah memegang knop pintu kamarnya.

"Zhan"

Lagi-lagi Zhan tak menggubrisnya dan tidak mau melihatnya.

"Zhan, apa kau masih marah padaku?"

"..."

"Zhan tolong jangan mendiamkanku, aku lebih suka kau mengumpatiku seperti apa yang sering kau lakukan padaku tapi tolong jangan seperti ini"

"Aku lelah" ucap Zhan singkat namun berhasil membangkitkan rasa kesal pada diri Wang Yibo.

Ia menarik lengan Xiao Zhan hingga tubuhnya menabrak dada bidangnya.

"Apa yang kau lakukan?!"

Xiao Zhan berteriak dan mendorongnya namun tidak berhasil karena pinggangnya sudah terkunci dengan tangan kekar pria itu.

"Lepas!"

"No"

"Ku bilang lepas! Apa kau tidak mengerti apa yang ku katakan?!"

"No"

"Apa maumu? Apa membuatku kesal seharian ini masih tidak cukup untukmu? Lepaskan atau aku akan membunuhmu!"

"Apa kau masih marah soal hadiah itu? Aku minta maaf, aku tidak akan mengulanginya lagi"

Sebenarnya yang membuat Zhan marah adalah bukan karena hadiah itu, jujur dia sendiri menyukai barang-barang lucu.

Dia marah karena Yibo tidak mengatakan apa-apa soal bertemu dengan seorang wanita. Dia tidak bisa menanyakannya secara langsung pada Yibo, jadi dia secara refleks melampiaskannya pada hadiah itu.

"Bukan karena itu, kau tidak akan mengerti!"

Xiao Zhan berusaha menyingkirkan tangan Yibo yang melingkari pinggangnya dengan menggaruk dan memukulinya meski bagi Yibo sama sekali tidak berasa.

"Kalau bukan karena itu, kenapa kau masih marah dan tidak mau bicara denganku?"

"Aku malas mengatakannya, sudahlah aku ingin tidur aku lelah cepat lepaskan"

"Tidak, aku tidak akan melepaskannya sebelum kau mengatakan apa yang membuatmu marah"

"Aku tidak mau, kenapa kau suka sekali memaksaku?!"

"Kau mau mengatakannya atau tidak" ucap Yibo berbisik tepat ditelinganya.

Zhan merasakan telinganya basah karena Yibo menjilatnya.

"Yak, hentikan! Iya iya aku akan mengatakannya! Wanita itu! Siapa dia?"

"Wanita itu? Siapa maksudmu?"

"Ya wanita yang di mall itu, yang bicara denganmu"

Yibo mengingat kembali saat dia belanja di sana.

"Ah.. maksudmu Meng Ziyi?"

"Mana ku tahu, pokoknya dia"

"Ngomong-ngomong bagaimana kau bisa tahu?" Yibo sungguh ingin tertawa saat melihat ekspresi Zhan yang gugup dan bingung harus berkata apa.

Recessive OmegaWhere stories live. Discover now