29

2.6K 193 6
                                    

Meeting bersama para staff hotel memakan waktu kurang lebih dua jam. Selain menyelidiki transaksi narkoba yang dilakukan oleh orang-orang tidak bertanggungjawab itu, rupanya ada seseorang yang terlibat dengan kemulusan transaksi mereka.

Ketika Yui menunjukkan rekaman lain, Yibo akhirnya menemukan target yang dia cari.

"Ini wajah baru dan aku belum pernah melihatnya, katakan padaku siapa yang mempekerjakan bajingan seperti ini di sini?" ucap Yibo sambil mengarahkan jari telunjuknya pada screen proyektor.

Semua orang tidak ada yang berani mengangkat kepala mereka. Guratan yang terbentuk di wajah Wang Yibo karena marah begitu kentara seperti mau meledak kapan saja.

"Baiklah, tidak ada yang mengaku?"

"Maaf Tuan, saya kurang teliti" Yubin angkat bicara, meminta maaf mewakili seluruh staff karena bagaimanapun selama ini dialah yang mengurus hotel sementara Yibo sibuk di kantor.

Pria bermarga Wang itu tidak meledakkan kemarahannya pada Yubin, melainkan hanya menarik napas panjang kemudian membuangnya kasar. Bukannya tak bisa marah, ia hanya mencoba bersabar karena kemarahan tidak bisa dijadikan sebagai jalan pintas memecahkan sebuah masalah. Tentu saja dia harus tetap mempertahankan rasionalitasnya sebagai seorang bos untuk tetap berpikir jernih dan waras agar masalah tidak menjadi runyam dan semakin sulit diatasi.

"Kalau begitu sekarang kau cari orang ini dan bawa dia ke hadapanku"

Yubin mengiyakannya saja, hitung-hitung sebagai permintaan maaf juga. Terlebih lagi, Wang Yibo telah mempercayakan hotel tersebut padanya untuk dikelola jadi, mau tidak mau apapun yang terjadi di hotel adalah tanggungjawabnya.

Setelah diperintahkan untuk mencari orang yang di maksud, Yubin bergegas pergi dan dalam waktu singkat ia bisa menemukan targetnya yaitu seorang housekeeping yang diketahui bernama Zhang Zehan. Anggaplah ia beruntung karena Yubin melihatnya saat baru saja keluar dari ruang meeting.

Zehan yang tengah berjalan keluar hotel sambil bertingkah seperti pencuri, membuat Yubin penasaran dan memutuskam untuk mengikuti kemana lelaki itu pergi.

Yubin cepat-cepat bersembunyi di balik dinding saat Zehan tiba-tiba menoleh ke belakang karena merasa ada yang mengikutinya sejak tadi.
Setelah di rasa tidak ada siapapun, ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Dia sedang menelepon siapa?" gumam Yubin sambil menguping.

Hei, Kita harus berhenti melakukannya, kita tidak bisa lagi menggunakan hotel WX lagi!

Tentu saja karena-

Sebelum menyelesaikan panggilannya, ponsel Zehan di rebut paksa oleh seseorang.

Yubin melihat nomor tanpa nama tertera di ponsel Zehan namun, Yubin tidak ingin mempedulikan itu dan bisa mengurusnya nanti.

"Ikut aku"

"Lepaskan!"

Zehan berusaha memberontak namun, ia kalah dengan Yubin yang gerakannya lebih gesit dan berakhir menyeretnya untuk dibawa ke hadapan Yibo bahkan tidak segan-segan mematahkan tulang lengannya.

Banyak yang tidak tahu sisi lain dari Yubin karena dia selalu menurut pada bosnya serta jarang menggunakan kekerasan. Dia tampak seperti orang polos yang mudah di jinakkan namun, faktanya ia menyimpan duri tajam dalam dirinya sebagai cara terakhir ketika ia tidak punya pilihan.

"Jangan banyak drama, cepat jalan! yang patah hanya tanganmu bukan kakimu"

Sesampainya di ruang meeting, Yubin mendorong Zehan hingga jatuh tersungkur di depan kaki Yibo.

Recessive OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang