26

2.5K 251 11
                                    

Bunyi roda koper menggelinding di lantai bandara Moldova saling bersahutan. Di antara banyaknya para penumpang yang berlalu-lalang, Xiao Zhan kini tengah duduk di waiting room.

Sembari menunggu waktu keberangkatannya, ia memasang earphone dan memutar lagu favoritnya pun bertukar pesan dengan Leon. Terkadang Zhan akan tertawa seperti orang bodoh karena pesan-pesan lucu yang di kirim Leon.

Lima belas menit kemudian, Zhan samar-samar mendengar last call dibalik telinganya yang tertutup earphone. Dia buru-buru melepas benda itu dan memasukkan ponselnya ke dalam saku jeansnya.

Oh tidak, karena terlalu asyik bermain ponsel aku jadi tidak mendengar apapun

Xiao Zhan berlari sangat kencang, bahkan ia mengangkat kopernya tinggi-tinggi di atas kepalanya. Mungkin sekarang dia terlihat seperti mau menghantamkan koper itu ke arah orang lain.

"Permisi! permisi... awas!"

Brukk

"Hei, di mana kau taruh matamu?! bentak seorang pria paruh baya ketika tasnya terpelanting karena tak sengaja di tabrak oleh Xiao Zhan.

"Maaf, saya buru-buru paman" ucap Zhan sambil membungkuk.

Zhan terus berlari, untungnya dia sampai sebelum pintu pesawat di tutup.

Setelah menduduki kursi penumpang yang dia pesan, ia baru bisa bernafas lega.

Syukurlah aku sampai tepat waktu

Xiao Zhan meraih ponselnya yang ada di dalam saku dan mematikannya segera setelah mendapat instruksi dari pramugari untuk menonaktifkan alat komunikasi sebelum pesawat lepas landas.

Beijing, aku datang

.
.
.

Tarikan napas dan hembusannya yang pelan keluar dari bibir Xiao Zhan kala menginjakkan kakinya di bandara Beijing.

"Akhirnya sampai juga"

Tanpa seorangpun yang menjemput, ia berjalan keluar untuk mencari taksi. Zhan berencana akan menginap di hotel sementara waktu.

Zhan menyempatkan diri untuk istirahat sejenak karena dia tidak bisa tidur selama di dalam pesawat.

"Pak, tolong bangunkan aku ketika sudah sampai" ucapnya pada sopir taksi.

"Baik tuan"

Sepuluh menit berlalu, tepukan pelan Zhan rasakan di pundak kanannya. Rupanya itu adalah si sopir taksi.

"Tuan, sudah sampai" ujar si sopir kemudian keluar dari mobil untuk mengeluarkan koper milik Xiao Zhan.

"Ini pak, kembaliannya ambil saja"

"Terimakasih tuan, semoga hari anda menyenangkan"

Zhan mengangguk lalu menyeret kopernya masuk ke hotel. Setelah mengurus pemesanan kamar dan mendapatkan kunci dari resepsionis, ia pergi untuk mencari kamar dengan nomor 207.

"Ah ini dia"

Cklek

Cklek

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.
Recessive OmegaWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu