19 : We can

1.5K 219 43
                                    

HAPPY READING AND ENJOY~
.
.
.
.

Rumah Sakit Bhayangkara

"Anak kita sakit abis kecelakaan, kamu gak mau jenguk?" Tanya Naumi dengan handphone di telinganya.

"Aku sibuk. Kamu urus aja dulu,"

Naumi menghela nafas, mencoba meredam emosinya saat mantan suaminya itu masih mengurusi pekerjaannya daripada menjenguk Sergan.

"Seenggaknya dateng buat liat sekali aja," Kedua matanya melihat ke dalam ruangan, yang mana Salsa sedang memandang wajah Abangnya dengan kagum dan tangannya yang menggenggam tangan Sergan di pipinya.

"Ngapain? Cuma buang-buang waktu. Emang Sergan aja yang gak bisa di bilangin. Daripada dia ikut balapan gak jelas mending dia belajar tentang perusahaan aja. Kalau aja dia udah bisa handle perusahaan, aku gak akan repot-repot kerja terus dan gak ada waktu."

"Jadi kamu menganggap semua masalah itu berawal dari Sergan?"

"Emangnya siapa lagi yang salah? Aku udah suruh dia tapi dia gak mau."

"Kamu egois, Mas. Sergan masih sekolah, kamu gak bisa desak dia tentang perusahaan terus."

"Terserah. Buang-buang waktu aja. Aku tutup."

Tut Tut..

"Mas! Mas!" Panggil Naumi.

"Kamu bahkan gak tanya gimana Salsa, Mas," gumam Naumi.

Naumi masuk ke dalam ruangan lalu duduk di sofa. Salsa langsung menoleh ke Mamanya tapi tangannya masih menggenggam tangan Sergan.

"Papa mau kesini, Ma?" Tanya Salsa. Ia tampak antusias.

Naumi mengedip beberapa kali lalu tersenyum. "Papa masih sibuk, sayang. Mungkin besok."

Salsa mengerucutkan bibirnya. "Tapi, Abang kan sakit, Ma. Apa gak bisa di tunda dulu kerjaannya?"

"Sayang, mungkin ini hal mendesak yang gak bisa ditunda," Naumi mencoba memberi pemahaman ke Salsa. Supaya, Salsa tidak membenci Papa kandungnya.

Salsa kembali memandang wajah Sergan dan meletakkan kembali genggaman tangan Sergan di pipinya. "Kalau Abang tau pasti Abang sedih. Soalnya, Papa keliatan lebih sayang sama kerjaannya daripada sama Salsa dan Abang."

Naumi tersentak mendengarnya. Anak seumuran mereka tak seharusnya seperti ini. Mereka masih butuh kasih sayang orangtua lengkap meskipun mereka sudah memasuki usia remaja.

"Kenapa Papa gak kayak Ayah Guntur ya, Ma? Ayah Guntur baik, pengertian. Sayang banget, Abang gak mau ikut sama kita. Pasti bakal seru kalau Abang Sergan ikut juga."

Ocehan Salsa membuat dada Naumi sesak, seperti tertimbun batu.

Ayah Guntur yang dimaksud Salsa adalah suami baru Naumi. Mereka menikah sekitar satu tahun yang lalu. Guntur itu tipikal suami idaman menurut Naumi. Apalagi, Guntur bisa mengatur waktunya antara pekerjaan dan keluarga di rumah. Guntur juga baik sekali kepada Salsa. Sudah menganggap Salsa seperti anak kandungnya sendiri. Tidak membeda-bedakan antara Salsa juga Zean. Tapi anehnya, Guntur tidak bisa menerima Sergan untuk menjadi keluarga barunya juga.

12 WARRIORSWhere stories live. Discover now