Regan menutup mulutnya dan masuk ke ruang rawat Bundanya.
"Dari kapan?" Bisik Regan.
"15 menit yang lalu mungkin," balas Rachel ikut berbisik.
"Abang mau mandi. Jangan lupa di charger ya," kata Regan memberikan handphonenya ke Rachel. Rachel mengangguk dan melakukan apa yang di perintah Regan. Lalu ia kembali membaca novelnya.
Sedangkan Regan menuju kamar mandi dengan kaos dan handuk di pundaknya. Sebelum mandi, Regan sempat melihat jam. Pukul 17:30. Akibat jalan yang macet membuat Regan sampai terlalu sore. Lalu, Regan mandi seperti biasa.
Ketika ia akan memakai kaosnya, perasaan Regan benar-benar tidak enak. Ia arahkan pandangan ke kamar mandi. Ini emang dingin kah? Tapi sejak kapan? Dinginnya beda.
Regan buru-buru keluar dengan kaos yang tak terpasang sempurna. Rachel kaget begitu Abangnya keluar kamar mandi dengan tergesa.
"Abang ada apa sih?" Tanya Rachel.
Regan menoleh. "Nggak. Gapapa."
"Pasti takut ya!" Ejek Rachel.
"Sembarangan. Nggak ya!" Elak Regan.
Tapi Rachel tidak percaya. Ia masih mengejek Kakaknya itu meskipun kedua matanya kembali membaca novel.
"Mana hp Abang?" Tanya Regan, tangannya sedang mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.
"Itu," tunjuk Rachel.
Regan melepaskan handphone dari USB nya. Lalu, ia menghidupkan daya handphone. Begitu hp nya sudah menyala, handphonenya langsung bergetar dengan banyak notifikasi yang masuk.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ada banyak notifikasi yang masuk dari teman-temannya. Mereka bahkan sampai mengirim spam. Tangan Regan gemetaran hanya dengan melihat layar handphonenya. Regan pun memberanikan diri untuk membuka roomchat milik Sergan terlebih dahulu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
