34. Hold It In

1.1K 163 59
                                    

HAPPY READING AND ENJOY~
.
.
.
.

SMA PRAMUDYA...

"Geseran, anjir. Sempit nih."

"Lu juga geseran."

"Kevin! Arka! Diem ga lu berdua? Gue tabok nih pake sikat WC."

Arka dan Kevin langsung terdiam begitu Arzan mengangkat sikat WC itu di hadapan mereka.

"Kalem, Zan," kata Kevin.

"Nih siapa sih yang punya ide bolos? Liat kan malah di hukum," kata Arka.

Sebab dan akibat itu emang saling berkaitan. Sebab mereka bolos kemarin, akibatnya mereka mendapat hukuman dengan tugas yang berbeda. Ada yang membersihkan toilet, gudang bahkan menyapu di lapangan basket.

Mereka bertiga mendapat hukuman membersihkan toilet di kelas 10.

"Huekk!" Kevin langsung menutup mulut dan hidungnya begitu baru membuka salah satu pintu toilet untuk dibersihkan. Behh, baunya sangat menyengat dan menampar indra penciuman mereka.

"Nih siapa lagi abis berak gak disiram," kata Arka dengan menutup hidungnya.

"Lewatin aja yang ini, kasih ke petugas kebersihan aja," kata Arzan.

Arzan menutup pintu toiletnya dan mulai membersihkan bilik toilet yang lain.

"Hayo semangat masih ada 4 bilik lagi yang belum dibersihin," kata Kevin memberi semangat.

"Bacot lu! Cepetan kerjain yang sana," kata Arzan dengan pedas.

"O-oke," kata Kevin. Ia menciut seketika.

****

"Jun, mending gue aja deh yang nyapu bagian lu. Lu duduk aja disana," kata Regan.

Regan, Juna, Kenzo dan Galen mendapat hukuman membersihkan lapangan basket. Lapangan basket itu luas. Dan sampahnya berasal dari daun yang berguguran. Belum lagi sisa bungkus jajanan yang dibuang sembarangan.

Juna menggeleng. "Nggak. Yakali gue kek tuan raja aja. Gue masih bisa, Regan."

"Mending lu dengerin gue. Kali ini aja, Jun," Regan jelas tak setuju. Orang Juna dah lemes kek begitu. Masih aja maksa.

"Iya, Jun. Lu duduk aja," kata Kenzo mendekati keduanya. Juna terlihat kurang vit.

"Kenzo, Regan. Gue gapapa. Serius dah. Kita kerjain bareng-bareng biar cepet selesai," kata Juna.

Kenzo menghela nafas dan kembali menyapu. Sedangkan Regan masih melihatnya dengan pandangan tak biasa.

"Regan..."

"Kalau lu dah gak kuat, bilang. Atau gak lu langsung duduk aja. Gak usah terlalu semangat nyapunya," Lalu, Regan meninggalkan Juna dan menyapu di bagian lain.

Juna menghela nafas. Ia semakin mengeratkan pegangannya di gagang sapu itu. Juna sedikit merasa pusing. Padahal belum sampai 1 jam, tapi ia sudah lelah saja. Kedua matanya menatap teman-temannya yang fokus dengan pekerjaan masing-masing.

'Gue gak mau ngebebanin kalian. Gue bisa. Gue pasti bisa.'

****

"Hachimm..."

"Santai, Trav. Dah kek mau buat nih bumi bergetar aja karena suara bersin lu."

"Maaf. Gue emang gini kalau bersin."

12 WARRIORSWhere stories live. Discover now