20. Getting Stronger

1.9K 231 50
                                    

HAPPY READING AND ENJOY~
.
.
.
.

"Kenzo!"

"Iya, Tante?"

"Sarapan sini, sayang."

"Otw, Tante."

Kenzo membuka pintu kamarnya dan langsung di sambut aroma menenangkan dari teh herbal buatan Tantenya. Kenzo duduk di meja makan sebrang tantenya dan mulai ikut sarapan.

Bagaimana bisa? Mari kembali ke hari dimana Kenzo di usir.

Waktu itu, Papanya juga berusaha membujuk Mamanya agak tidak keterlaluan terhadap Kenzo. Tapi, tidak semudah itu melakukannya. Mamanya tetap kekeuh mengusirnya. Akhirnya, Papanya mengalah daripada ikut tersulut emosi dalam membantunya. Mau tak mau, Papanya harus mencari jalan pintas. Kebetulan ia ingat sesuatu. Jadi, Papa nya mengantarnya untuk tinggal di rumah Tantenya untuk sementara.

Tantenya bernama Gina. Ia adalah adik bungsu di keluarga Papanya. Tante Gina masih belum menikah, ia adalah dosen di sebuah universitas ternama. Makanya saat Papanya mengucapkan maksud dan tujuannya datang ke sini, Tantenya itu langsung kegirangan karena ia akan ada temannya. Malah di suruh berlama-lama saja di rumahnya.

Rumahnya Gina mungkin tak sebesar rumahnya. Hanya rumah dengan satu lantai. Terlihat minimalis, namun nyaman. Ia merasa damai dan tentram di sini.

"Kamu mau sekolah hari ini?" Tanya Gina.

Kenzo mengangguk sambil menelan roti gandumnya itu, "Iya, Tante. Udah hampir 5 hari Kenzo gak masuk."

Gina tersenyum. "Istirahat sebentar lagi gapapa, sayang. Jangan di paksain."

Kenzo tersenyum. Tantenya seperhatian itu kepadanya.

"Udah gapapa kok, Tan. Masa' istirahat Mulu, berjuangnya kapan kalo gitu," canda Kenzo dan mengundang tawa dari Gina.

"Tau apa kamu soal perjuangan kalau hp kamu lemot langsung teken tombol home?" Tanya Gina.

Kenzo menggeleng. "Bukan Kenzo kok."

Saat sedang asik berbincang, pintu rumah di ketuk. Tante Gina pamit sebentar untuk membuka pintu. Ternyata, itu Bibi Asih, asisten rumah tantenya. Seorang wanita berumur 40 tahunan.

"Selamat pagi, Den Kenzo," sapa Bibi Asih.

"Pagi juga, Bi. Sarapan dulu," ajak Kenzo.

"Sudah, Den. Saya mau langsung ke belakang," pamit Bibi Asih dan Kenzo mengangguk.

"Kenapa gak di suruh nginep sini aja, Tante? Kan kamar kosong nya masih ada," tanya Kenzo.

"Bibi Asih yang gak mau," jawab Gina.

"Daripada kayak gitu kan capek, Tan," kata Kenzo.

Gina menggeleng pelan. "Terus harus Tante paksa gitu? Aneh-aneh aja ponakan Tante satu ini."

"Bibi Asih itu punya anak cowo masih SMP sama anak cewe umur 10 tahun. Masa' mau di tinggal sendirian. Suaminya juga merantau di luar kota. Bibi Asih itu baru datang ke rumah kalau anak-anaknya udah berangkat sekolah, pulangnya juga jam 5. Jadi, masih ada waktu buat anak-anaknya." Jelas Gina.

12 WARRIORSWhere stories live. Discover now