38. It's Over?

1.1K 149 69
                                    

HAPPY READING AND ENJOY~
.
.
.
.

SMA PRAMUDYA...

"Bilang sama anak-anak yang lain, Kenzo masuk rumah sakit."

Sret!

"Ha? Kok bisa, Sergan??"

"Ada apa, Zan?"

"Gue gak dikasih tau pasti sama Bokap Nyokapnya. Tapi, gue liat nama Kenzo di data suster yang mau ngecek pasiennya. Dan pas gue kesana, tinggal Nyokapnya doang. Bokapnya masih ngurusin sesuatu. Gue ga berani tanya macem-macem."

"Anak-anak belum semuanya pada dateng, tapi kalau Regan dateng gue bilang ke dia. Sekalian kita mau jenguk adik lu lagi."

"Hati-hati kalian. Gue tunggu."

Piip!

"Kenapa, Zan?"

Arzan duduk di bangkunya terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan Arka. "Kenzo masuk rumah sakit."

Arka membola. "Serius? Kenzo sakit?"

Arzan menggeleng. "Sergan juga ga tau, dia cuma bilang kalau Kenzo masuk RS."

"Ada-ada aja, padahal Kevin dah mau masuk hari ini. Malah Kenzo yang login ke RS," kata Arka.

"Musibah ga ada yang tau," kata Arzan.

Arka hanya mengangguk. Benar juga apa yang dikatakan Arzan. Jadi, ia menggambar lagi. Sedangkan Arzan fokus dengan komiknya.

Di sela menggambar, tiba-tiba Arka menatap Arzan. Entah kenapa Arka merasa, ia akan jauh dari Arzan padahal kan Arzan di sampingnya. Arka menggeleng, menghilangkan pikiran buruknya dan kembali ke aktivitasnya.

****

"Ini berkas yang bapak minta kemarin."

Arzan menghela nafas begitu Mamanya menyerahkan amplop coklat itu ke kepala sekolahnya. Ini mah fix pindah sekolah.

"Baik, kami akan memprosesnya."

"Kalau bisa, pas semester ini, Arzan sudah bisa pindah sekolah ya, Pak."

Kepala sekolah itu menatap Arzan. Arzan hanya tersenyum tipis, tak tau harus merespon bagaimana.

"Saya usahakan ya, Bu."

"Kalau begitu, saya permisi."

Arzan dan Mamanya izin pamit lalu keluar dari ruangan kepala sekolahnya.

"Mama, Arzan beneran pindah?" Tanya Arzan.

Mamanya membalikkan tubuhnya dan menatap Arzan. "Iya, sayang. Kenapa? Kamu ga mau tinggal sama Mama? Kamu mau ninggalin Mama juga?"

Arzan langsung menggeleng cepat. "Bukan gitu, Ma. Cuma Arzan rasa, ini terlalu cepet. Arzan bahkan baru beberapa bulan sekolah disini."

"Secepatnya kita harus pindah dari sini, sayang. Sidang Mama tinggal beberapa keputusan lagi. Setelah semuanya selesai, kita bakal tinggalin semua luka kita disini."

Arzan diam.

"Pokoknya kalau ada kabar dari guru atau kepala sekolah kamu, langsung kabari Mama hm?"

"Iya, Ma."

12 WARRIORSUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum