4. Minggu

105 55 14
                                    

Pagi indah di hari minggu yang memang sangat indah, bebas dari soal yang hanya didapatkan 1 kali seminggu

"Kak makan" Alana datang ke kamar kakaknya membawa nampan berisi makanan dan segelas susu coklat 

"Eh na, gue bukan anak kecil, ngapain pake di bawain makanan segala, pasti ada maunya"

Setelah menaruh nampan di meja samping tempat tidur Lana duduk di kasur "Gue mau curhat tentang pacar gue"

"Kenapa lagi dia? Buat lo sedih lagi" Lya mengambil ponsel nya dan mendapati Irene menelpon-nya "Kenapa dia? Tumben nelpon"

"Dengerin dulu! Jadi kemarin gue lihat dia jalan sama temen gue namanya Akira, kayaknya dia itu suka deh sama pacar gue"

"Perasaan lo aja kali, bisa aja dia emang deket sama pacar lo itu sebagai temen biasa, jangan negatif dulu"

"Tapi gue kan gak rela, gue yang pacarnya aja gak diajak, kenapa temennya malah diajak, ngajaknya di depan muka langsung kak, muka gue" ucap Lana sambil menunjuk nunjuk mukanya 

"Lan, lo pernah gak ngerasa beda kalo sama cowok lain gitu? Misal ya, selain ke pacar lo itu"

"Gak, mereka sama aja" 

Lya sepertinya salah kalau bertanya pada Lana

"Kenapa lo tanya? Lo suka sama siapa?"

"Gak, ini temen gue"

"Lo suka sama siapa? Orangnya ganteng gak? Pinter gak?" pertanyaan datang bertubi-tubi

"Apaan sih Lan, enggak kok, lo aja yang sok tau"

"Gue mau keluar bentar, nitip gak?" 

"Enggak" 

Lana pergi keluar kamar, sepertinya dia ingin jalan jalan sama temennya

Alzya jadi ingat kalau tadi Irene menelponnya, telpon balik gak ya? Telpon lah masa enggak.

"Halo, kenapa Ly?"

"Lo kan tadi nelpon gue, jangan pura pura lupa"

"Oh mungkin kepencet tadi, ngapain juga gue nelpon lo pagi pagi"

"Wendy disana? Kayak ada suara lain"

"Hm, dia nginep semalem, ortu gue lagi ke luar kota"

"Ada yang lain gak?"

"Gak ada, tapi nanti katanya Lipeh mau kesini"

"Lipeh? Oh Lifa? Ngapain dia kesitu?"

"Main, dah gue tutup"

Panggilan diputuskan sepihak, bener-bener ya belum selesai ngomong juga

"Sekarang enaknya ngapain ya? Bosen gue kalo di rumah terus, apa gue pergi ke rumah Irene aja, kalo sekolah pengennya di rumah, kalo di rumah pengennya sekolah" Lya bangkit dari tempat tidur setelahmenghabiskan sarapannya

*JEFANAZLYA*

"Jefan" panggil Laura

"Iya ma?"

"Ada Nadin"

Kata terakhir membuat mood Jefan langsung jatuh ke titik paling rendah "Ngapain sih dia ganggu waktu aja"

"Mama tau kamu gak suka, tapi kita harus menghormati tamu"

"Suruh pulang aja ma"

"Jefan" tegur mama Laura

"Iya, nanti Jefan turun"

"Yaudah, mama mau ambil cemilan dulu"

Setelah mama-nya keluar, Jefan mendapatkan ide cemerlang, ia menelepon teman-temannya untuk menyuruh mereka datang, biar Nadin pergi tanpa harus Jefan repot-repot ngusir

Jefan AzlyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang