44. Bali

44 28 17
                                    

Tandain kalo typo gess, ternyata typo ku banyak selama ini 😭😭

..........................

Setelah perjalanan selama beberapa waktu, akhirnya tiga keluarga itu sampai di tempat tujuan mereka, mereka memesan penginapan di dekat pantai

"Ini tempatnya, Lan?" tanya Lian melihat tempat penginapan di depannya

"Dari namanya sih bener, ayo kesana!"

Alan mengambil alih koper yang dipegang istrinya "Kopernya berat, biar aku aja" katanya sambil tersenyum

"Makasih mas"

Lian dan Indra juga membawakan koper milik istri masing-masing, Alzya dan Jefan cemberut karena mereka harus membawa koper mereka sendiri

"Maapkan ya, Ly, koper gue udah besar, gak bisa bawa punya lo" ujar Jefan meminta maaf dengan tulus

"Iya gak papa, emangnya lo bawa apa aja sampe segede itu?" tanya Lya

"Semua disini barang penting pokoknya"

"Permisi, saya Deralan Edwin, sudah pesan tiga kamar VIP" ujar Alan kepada resepsionis yang ada di sana

"Baik, ditunggu sebentar ya pak, eh mas" kata resepsionis wanita itu

"Saya sudah punya istri, anak saya sudah SMA"

Perkataan Alan barusan membuat semua resepsionis wanita disana melebarkan mata menatap rombongan Alan

"Oh, maaf pak, silahkan ini kuncinya, kamar nomor 300, 301 dan 302 ya pak" resepsionis itu memberikan 3 kunci kamar kepada Alan

Alan mengucapkan terimakasih lalu menyeret koper miliknya dan juga milik Anita ke arah lift

"Masih keliatan muda banget ya sampe dipanggil mmass" Anita menekankan kata terakhirnya

Alan terkekeh, ia tau kalau Anita sedang cemburu, mungkin faktor kelamaan ditinggal

"Nit, kamu tau yang disana tadi cantik banget" kata Alan semakin membuat Anita panas

"Iya, mbak-mbak nya tadi cantik"

"Bukan resepsionisnya, yang di sebelah kiri saya tadi yang cantik" yang Alan maksud tentu saja istri tercintanya

Anita tersenyum malu, yang tadinya ingin marah-marah sekarang jadi malu-malu mau

"Kalian ini, inget ini bukan di rumah" Indra menertawakan kelakuan suami istri itu

"Nanti aja romantisnya di kamar, jangan disini, yang disebelah gak peka" ujar Laura sambil melirik Lian

"Kamu juga mau diromantisin?" Lian menatap istrinya

"Enggak usah, kamu garing kayak kanebo kering"

"Ma, Pah, kalian akur sehari aja gak bisa kah" kata Jefan, orang tuanya selalu mesra-mesraan di depannya, berantem di depannya, apa-apa itu di depan Jefan seperti sudah ditulis di skenario

Pintu lift terbuka, mereka menuju kamar masing-masing, mereka janjian akan keluar kamar pukul 19.00 untuk makan malam, dan sekedar berbincang

*JEFANAZLYA*

Gilang memandangi kolam renang di depannya, semua anggota Dangerous sedang berkumpul di markas sekarang

"Kenapa lo, Gil?" tanya Bastian

"Jefan uang jajannya cukup gak ya?"

"Lo khawatir dia kehabisan uang, tenang aja kan disana ada....."

Jefan AzlyaWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu