46. Nadin Berulah

48 27 15
                                    

Jefan dan teman-temannya pergi ke kantin, niatnya ingin menguras dompet Revan karena kalah main ULAR TANGGA, tapi kayaknya gak bakal habis deh, yang punya dompet aja sultan

Byur

Suara air yang sengaja disiramkan terdengar dan terlihat jelas di telinga Jefan, seorang gadis sedang kebasahan karena disiram dengan air satu ember kecil, tidak semuanya basah, tapi sudah pasti akan menjadi pusat perhatian banyak orang

"Lo gak usah genit jadi cewek! Baru kenal aja udah banyak tingkah" suara Nadin terdengar mengancam

Saat ini Lya sedang berada di kantin bersama teman-temannya, dan ternyata ada banteng yang sedang mengamuk

"Maksud lo apa sih? Gue gak ngerti"Lya benar-benar tidak tau apa kesalahannya, apa gara-gara dia jadian sama Jefan

"Eh, Lya, lo itu gak usah pura pura gak tau!"

"Apa sih maksud lo? Gue gak ngerti"

"MAKSUD LO APA JADIAN SAMA JEFAN?" tanya Nadin

"Emang salah? Lo siapa emang?"

"Lo itu ternyata licik ya, diem-diem gitu tingkahnya"

"Apa urusannya sama lo?" Lya bertanya balik 

"Gue ngejar dia udah lama, tapi kenapa malah lo yang dideketin? Padahal gue kaya, gue cantik, dan gue lebih dari pada lo"

"Mungkin lo nya yang gak menarik"

"KURANG AJAR LO!" Nadin hendak menampar Lya tapi malah mengenai orang lain, Jefan berdiri di depan Lya dan menerima tamparan Nadin, Jefan yang hendak membalas Nadin dihentikan oleh Revan, entah apa maksudnya.

"Berani banget lo nampar pacar gue?" Jefan sekarang yang berhadapan dengan Nadin

"Bukan urusan kamu, ini urusan aku sama cewek genit ini"

"Kalo Lya dibilang genit trus lo apa? Bitch?"

"Kok kamu ngomong gitu sih?" Nadin tidak menyangka dirinya akan mendapat panggilan itu

Plak

Tamparan Jefan mengenai pipi mulus Nadin, sangat keras, sampai Nadin meringis menerimanya 

"Jangan berani lo bilang pacar gue kayak gitu!" Ancam Jefan

Dari dulu Nadin memang selalu bersikap seenaknya, mentang mentang dia cantik bukan berarti bisa bersikap layaknya ratu

"Dasar cewek gak tau diri, gak punya malu lo" Amel sangat tidak menyukai Nadin, setelah ini pasti tidak akan pernah absen menyebut nama Nadin di setiap ghibahnya

"Lo ngapain urusin hidup orang, kayak hidup lo udah bener aja" Andin memandang remeh penganggu di depannya ini

"Udah, Ndin, gak perlu ngurusin orang kayak dia, cuman cewek yang haus perhatian" Lya memasang wajah berani, jika dia merasa takut pasti Nadin akan tetap mengulangi perbuatannya lagi

"Kelakuan lo ini masuk pembullyan, sekolah pasti bakal bertindak kalo gue laporan"

"Lo ngancam gue? Berani banget lo, jangan pikir gue takut sama lo"

"Gue? Lo kali, beli mobil masih nyicil aja sok ngata-ngatain orang" ujar Lya

"Kok lo tau?" beo Nadin, seketika ia langsung menutup mulut dengan kedua tangannya 

"Loh, emang bener? Gue kan cuman nebak" seluruh siswa yang ada di kantin menertawakan Nadin

"KURANG AJAR LO!" Nadin berteriak marah

"Ly ayo kita pergi, gue beli seragam dulu buat lo" kata Irene

"Iya, makasih ya"

"Kalian anterin Lya aja, gue sama Wendy biar beli seragam"

Jefan AzlyaWhere stories live. Discover now