42. LDR Day 1

53 28 5
                                    

"MALING! MALING"

"BAPAK BAPAK IBU IBU WASPADA ADA MALING"

Suara dari bapak-bapak komplek yang sedang kebagian jatah ronda membangunkan Lya, Lya membuka matanya, dilihatnya jam di ponselnya, waktu menunjukkan pukul 02.00, langit masih sangat gelap sekarang

Pintu kamar Lya digedor-gedor oleh seseorang yang Lya pastikan itu adalah mama Anita tercinta

"Ly, Lya, mama masuk ya" tanpa menunggu jawaban dari Lya, Anita langsung masuk ke kamar sambil menarik-narik tangan Alana

"Kenapa, ma?" tanya Lya

"Itu, diluar katanya ada maling, kalo malingnya masuk gimana"

"Ma, diluar udah ada satpam, gerbang depan juga udah dikunci, semua pintu jendela juga udah, gak mungkin malingnya bisa masuk" kata Alana menenangkan mama-nya

"Siapa tau terbang kan"

"Gak ada maling terbang ma" ujar Lya

Saat memasuki waktu subuh, maling itu berhasil ditangkap oleh warga, ternyata maling-nya ngumpet di kamar mandi masjid dan malah ketiduran

Alhasil maling ditangkap dan rencananya hendak dibawa setelah sholat subuh, ada beberapa warga yang menjaga maling supaya tidak kabur

Azlya, Alana dan Anita melakukan sholat subuh berjamaah di rumah, setelah itu mereka bertiga turun ke dapur untuk membuat sarapan

"Yang simple kita masak apa ya?" tanya Anita meminta pendapat kedua putrinya

"Masak ayam sama sayur bayam aja ma" usul Lana

"Boleh, kamu cuci bayem-nya dulu ya, Lan"

"Oke ma"

"Ly, mama mau beli ayam dulu, kamu siapin bumbunya ya" ujar Anita

"Oke ma"

10 menit Anita belanja, sekarang bersiap untuk memasak ayamnya, Alana disuruh memasak sayur, sedangkan Lya disuruh menyirami tanaman

Alasan Anita tidak mengizinkan Azlya menggoreng adalah Lya kalo goreng apapun pasti ada yang gosong, kalo masak sayur sering keasinan dan malah gak ada rasanya

Jadi sepertinya Lya tidak akan diijinkan untuk memegang kompor beberapa hari kedepan

Bunyi notifikasi terdengar dari ponsel Lya, ia merogoh sakunya dan membuka roomchat, ternyata yang nge-chat adalah Jefan

Lya dengan senang hati membalas pesan yang dikirim Jefan, jika dulu dia tidak suka di chat, sekarang berbanding kebalikannya

Lya tertawa senang melihat percakapannya dengan Jefan, andai saja Lya punya foto masa kecil Jefan, ia sangat penasaran

"Ly, udah selesai nyiramnya" panggil Anita dari dapur

"Belum ma, bentar lagi"

"Cepet, sarapannya udah mau selesai"

"Iya ma"

Lya segera menyelesaikan pekerjaannya, setelah selesai Lya masuk dan mencuci tangan kemudian bergabung dengan Alana dan mama-nya untuk sarapan

Saat mereka bertiga hendak mulai makan, seseorang mengetuk pintu depan, mereka menjeda aktivitas makannya

Anita berlajan untuk membukakan pintu, setelah pintu terbuka Anita sungguh terkejut dengan siapa yang mengetuk

"Mas Alan"

"Iya ma"

"Azlya! Alana! Cepet kesini! Liat siapa yang dateng" Anita dengan semangat memanggil kedua putrinya

Jefan AzlyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang