26. Belajar Bareng

66 45 7
                                    

Senin cepat sekali tiba, ujian apalagi, perasaan baru kemarin ambil raport udah ujian lagi

"Ly, punggung kamu gimana?" Anita memberikan nasi beserta lauk pauknya untuk sarapan Azlya

"Yaampun ma, itu udah kemaren, udah gak papa"

"Ya kan mama khawatir"

"Iya mama cantik"

"Gimana bayangan kamu pas ujian nanti?"

"Udah kebayang soalnya ma"

"Emang kenapa soalnya?"

"Ya gitu ma"

"Udah, sekarang sarapan habis itu berangkat"

"Iya ma" Lya seperti ada yang kurang, kemana Alana? Tumben pagi-pagi belum turun, biasanya saat Lya sarapan Alana sudah selesai makan

"Alana mana ma?"

"Gak tau mama, masih di kamar mungkin" Anita duduk lalu mengambil sarapan untuk dirinya sendiri

"MAA LIAT DASI AKU GAK MA?" Alana berlarian menuruni tangga

"Hati-hati, Lan"

"Liat dasi aku gak ma?" Tanya Lana lagi

"Biasanya kan kamu simpen di tas paling depan supaya gak ketinggalan"

Alana membuka tas nya, dan benar saja dasi nya sudah stay di dalam

"Yaampun, aku kira ilang" Alana duduk di samping Lya yang sedang menikmati sarapannya

"Tumben-tumbenan lo panik begitu" kata Lya

"Semalem lupa gue beresin habis belajar"

"Emang lo belajar dari jam berapa sampe jam berapa sih?"

"Biasanya jam setengah tujuh sampe jam 10-an"

Lya meneguk ludah kasar, bandingkan dengan Lya, ia saja hanya belajar habis isya' dan selesai jam 9 malam

"Oh ya, kemarin papa nelfon mama, katanya besok minggu papa pulang ke rumah, cuti"

"Beneran ma? Jalan-jalan dong kita"

"Tapi belum pasti juga, bisa Minggu ini atau Minggu depan"

Lya kembali pada sarapannya, setelah selesai ia dan Alana beraangkat sekolah diantar oleh supir

*JEFANAZLYA*

"Gue punya tebakan nih, kenapa burung terbang ke Amerika?" Tanya Elang, bukannya belajar malah bertanya yang aneh-aneh

"Ya karna pengen terbang" jawab Gilang

"No"

"Karena bini nya disana" (Jefan)

"No"

"Soalnya dia mau liburan" (Bastian)

"No"

"Ck, apaan sih jawabannya?" Tanya Jefan

"Jawabannya.... ya kalo jalan kan kejauhan makannya dia pilih terbang"

Semua melemparkan tatapan tajam pada Elang

"Apa liat-liat?" 

Revan hanya mendengarkan, ia masih asik berpacaran dengan buku Bahasa Indonesia nya

"Van, jangan pacaran trus ngapa sama buku? Nyari pacar asli yang bisa di gandeng di peluk di sayang di...." (Bastian)

Jefan AzlyaOù les histoires vivent. Découvrez maintenant