25 - Tumbal yang Sesungguhnya

17 1 0
                                    

Sejauh ini Fayyad masih sulit menerima kehadiran Pangeran Ares sebagai lelaki yang dicintai dan mencintai adiknya. Baginya, lelaki tampan itu tetap pembawa masalah. Fidelya tidak perlu mengasingkan diri kalau pangeran ini tidak ada. Ayahnya tidak harus diturunkan sebagai kepala Perkampungan Selatan kalau pangeran ini tidak ada. Orang-orang tidak akan mencibir keluarganya kalau pangeran ini tidak ada. Ya, semua akan baik-baik saja kalau ia tidak ada.

Kendati demikian, Fayyad tidak tega melihat Pangeran Ares susah payah menopang beban tubuhnya saat berjalan. Berkali-kali ia terhuyung hingga nyaris terjatuh. Meski saat ditanya jawabannya selalu baik-baik saja, Fayyad tahu pasti, lelaki ini hanya berusaha menunjukkan dirinya tidak lemah. Alih-alih menegaskan, ia pantas mendampingi Fidelya. Itulah yang terbaca di mata Fayyad, yang kemudian membuatnya agak tergugah. Maka, seperti di situasi-situasi darurat sebelumnya, Fayyad bersiul, mengirimkan pesan lewat angin kepada kawannya. Entah berapa lama pesan itu akan tersampaikan. Fayyad yakin, kuda itu akan menemukannya di sini.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan kelanjutan petualangan Indah di dunia yang sangat misterius itu, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Belahan Jiwa dari Dunia LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang