Saat kecil | III

371 16 0
                                    

~ 𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 ~

.

.

.

.

.

_____

Fabian perlahan membuka matanya, dia perlahan menundukkan tubuhnya. Sepertinya nyawa nya belum bersatu dengan tubuhnya. Dia melihat sekitar dan menemukan dirinya bukan di kamarnya sendiri.

"Dah bangun?". Fabian langsung menoleh ke sumber suara di sampingnya, dan melihat Gavin sedang sibuk dengan Laptopnya. Melihat Fabian yang membuka mulutnya, ingin menceramahi Gavin, dia dengan cepat memotong ucapannya.

"Gak usah khawatir, ini apartemen gua, sorry gua bawa lu kemari, gua gak berani ke rumah Lo. Kalo Lo mau mandi, kamar mandinya ada disana, di dalam juga ada handuk sama pakaian buat lu Pake. Gua gak mau penolakan, sekarang jam 1 malam, gua gak ngizinin lu pulang, ntar lu dibegal". Ucap Gavin sambil menunjuk ke arah kamar mandi.

Fabian terdiam sejenak, dia menatap Gavin sebentar sebelum berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Dia merasa sangat lengket sekarang.

Gavin yang melihat Fabian masuk ke kamar mandi tersenyum sedikit. Lalu melanjutkan kegiatannya dengan laptopnya.

.

.

.

Fabian keluar dari kamar mandi, lalu menatap kesal ke arah Gavin.

"Baju Lo kebesaran anjir, gak ada yang lebih kecil?". Ucap Fabian. Gavin melihat pakaian yang diberikannya kepada Fabian. Astaga, sepertinya memberikan celana pendek dan Sweater miliknya adalah pilihan yang salah. Pandangan Gavin tidak bisa beralih dari paha Fabian, itu sangat mulus, dia ingin menyentuhnya. Fabian yang sadar akan hal itu langsung menutup pahanya dengan handuk yang dipakainya tadi.

"Mata Lo bangsat, mesum lu!!". Ucap Fabian kesal. Gavin mengalihkan pandangannya dari paha Fabian, dia kembali fokus ke laptopnya. Fabian kemudian menaruh Handuk di sofa, dan berbaring di tempat tidur.

"Lu tidur di sofa!". Kata Fabian, Gavin yang tidak tahu apa apa itu sekarang bingung. "

"Maksud Lo?". Tanya Gavin.

"Tck, gua bilang Lo tidur di sofa, gua gak mau tidur seranjang sama Lo!". Balas Fabian kesal. Gavin yang mendengar hal itu tertawa, membuat Fabian semakin kesal.

"Ish!! Apa yang lucu anjing?!". Tanya Fabian yang heran kenapa Gavin tertawa.

"Lu takut banget gua apa-apain, tenang aja, gua gak gitu kok orangnya. Buktinya, lu aman-aman aja tidur tadi". Balas Gavin. Benar juga, Fabian aman aja tuh tidur tadi. "

"Atau lu mau gua grepe-grepe beneran?". Tanya Gavin Yang segera menutup Laptopnya dan mendekat ke ara Fabian. Melihat Hal itu, Fabian langsung melempar bantal ke arah Gavin.

"Aduh!! Sakit Ian! Aishh!!". Gavin merasakan pukulan di kepalanya. Si empu telah memukulnya tanpa alasan.

"Yang boleh manggil gua "Ian" itu cuman mama, sahabat sama pacar gua! Lu gak berhak manggil gua itu!! Ngerti gak Lo?". Jawab Fabian kesal.

"Memangnya gua bukan sahabat lu?". Tanya Gavin sedikit murung. Fabian kemudian terdiam, menatap mata Gavin. Begitu juga Gavin, dia menatap mata Fabian dengan seksama, bertanya-tanya kenapa dia sekarang terdiam.

𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 | GeminiFourth AU Where stories live. Discover now