Date? | XX

300 11 0
                                    

~ 𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 ~

.

.

.

.

.

_____

Gavin membuka matanya. Pandangannya masih pusing. Hal pertama yang dia lihat adalah Fabian yang sedang tertidur pulas didepannya. Gavin tersenyum, sangat imut dan lucu pacarnya satu ini. Dia tidak percaya perjuangannya untuk berbaikan dan menjadi pacar Fabian gak sia-sia. Dia menyentuh pipi gembul Fabian itu. Sangat lembut, Gavin jadi geram bahkan mencubitnya lembut. Namun hal itu malah membuat si empu menepis tangannya dan kembali tertidur terlentang, membuat Gavin tertawa sejenak.

Dia berusaha untuk mendudukkan dirinya, walaupun kepalanya sedikit pusing, tapi dengan usaha dia bisa berdiri. Dia kemudian membuka gorden jendela, membiarkan cahaya matahari masuk. Gavin kemudian berjalan keluar kamar, Karna ini apartemennya dia berniat untuk membuat sarapan buat Fabian, sambil nunggu² pacarnya bangun.

Gavin mencuci muka dan menggosok giginya, setelah itu dia membuka kulkas, mencari bahan apa yang bisa dia gunakan untuk memasak.

.

Fabian mengucek matanya, cahaya matahari membuat Fabian terbangun. Dia meraba tempat dimana Gavin tidur, namun tidak merasakan apapun. Dia membuka matanya lebar dan mendapati tinggal dia sendiri.

"Gavin?". Fabian memanggil Gavin, namun tidak ada jawaban. Ia kemudian mendengar suara memasak dari luar kamar. Fabian berdiri dan membuka pintu kamar, mendapati Gavin berkutat di dapur.

"Tumben masak, biasanya main pesen aja". Fabian berhasil mengejutkan Gavin, namun hanya sebentar.

"Kamu udah bangun?".

"Gak! Gue masih tidur!!". Jelas² Fabian udah bangun malah ditanya lagi udah bangun atau belum! Gavin hanya terkekeh.

"Ya maap. Cuci muka sama gosok gigi dulu sana, udah aku siapin sikat gigi buat kamu, ntar lagi selesai sarapannya". Gavin menunjuk ke arah kamar mandi.

Fabian hanya mengangguk, dia kemudian berjalan ke arah kamar mandi. Meninggalkan Gavin yang hanya tersenyum melihat tingkah Pacarnya, dia kemudian kembali memasak.

Didalam kamar mandi, Fabian menggosok giginya menggunakan sikat gigi baru yg udah dibelikan Gavin. Dia menyikat gigi sambil menutup matanya, jujur aja rasa kantuk masih menghantui dirinya. Kalo dia gak peduli tadi Gavin kemana kayaknya Fabian masih molor di tempat tidur.

10 menit lamanya Fabian di kamar mandi. Benar apa kata Gavin, kalo Fabian dikamar mandi itu lama banget keluarnya. Pasti anaknya melamun dulu.

Fabian keluar wajah yang masih mengantuk, padahal udah cuci muka. Namun matanya langsung berseri mendapati banyak makanan di meja makan. Fabian segera duduk di meja makan.

"Ehh, sabar dong. Aku mau makan bareng". Gavin datang membawa teh manis.

"Gue dah laper banget, semalam cuman makan salad doang gak kenyang". Gavin tersenyum mendengar ucapan pacarnya itu. Dia kemudian mengangkat piring Fabian dan mengambil nasi goreng yang sudah disiapkannya tadi. Gavin tau Fabian paling suka nasi goreng kalau sarapan, siapa yang gak suka coba?

"Thanks". Ucap Fabian setelah Gavin memberinya piring yang sudah terisi dengan nasi goreng dan telur mata sapi tadi.

Fabian udah gak tahan, dia langsung aja makan tuh nasi goreng. Dia makan dengan lahap kayak orang yang gak dikasih makan seminggu! Gavin kembali terkekeh.

𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 | GeminiFourth AU Where stories live. Discover now