Mabuk | VI

374 15 0
                                    

~ 𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 ~

.

.

.

.

.

_____

Gavin dengan cepat memarkirkan mobilnya di pekarangan rumahnya. Dia mematikan mesin mobilnya dan keluar dari mobil, berjalan dengan buru-buru menuju pintu depan rumahnya.

BRAKK!!!

Seisi rumah kaget dengan suara pintu yang menggema, begitu juga dengan kedua orang tua Gavin yang menatap anaknya heran.

"Gavin? Kamu udah pulang? Gmn Fabian?". Tanya Mama Gavin yang baru saja menyajikan teh kepada Ayahnya Gavin di ruang keluarga. Gavin hanya terdiam, tatapannya kemudian beralih ke Ayahnya. Menatapnya dengan ekspresi yang tidak bisa diartikan.

"Gavin? Kenapa kamu diam aja nak? Ayo sini ngumpul bareng ayah sama mama". Ajak Ayah Gavin.

Gavin kemudian berjalan ke hadapan ayahnya. Menatap ayahnya sebentar.

"Yah....kita perlu bicara". Ucap Gavin dengan datar. Ayah Gavin mengangkat alis sebelah, lalu menghela nafasnya. Kemudian membawa anaknya menuju kamar dirinya dan istrinya.

"Kamu mau bicara apa?". Tanya ayah Gavin sambil menutup pintu kamar rapat. Dia kemudian menatap anak kesayangannya itu.

Gavin terdiam sejenak, lalu mengalihkan wajahnya untuk menatap Mata Ayahnya. Dia menghela nafas pelan, membuka mulutnya untuk berbicara.

"Apa benar...Ayah udah menabrak Papanya Fabian?". Tanya Gavin dengan serius. Jika dugaan Fabian salah, maka dia bisa membuktikannya kepada Fabian bahwa dia hanya salah paham. Namun jika itu benar, dia tidak tahu harus berbuat apa.

Ayah Gavin terdiam, keheningan terjadi di antara mereka. Ayah Gavin kemudian berjalan mendekati Gavin, dipegangnya pundak anaknya.

"Gavin...jika ayah mengatakan bahwa itu adalah benar? Apa yang akan Gavin lakukan?". Tanya ayah Gavin yang membuat dirinya menjadi terdiam. Amarah mengalir di darahnya.

"Jadi benar? Ayah sudah menabrak Papanya Fabian?!". Gavin tidak bisa menahan amarahnya sekarang. Dia menepis tangan ayahnya yang memegangi pundaknya.

"Gavin...dengerin ayah dulu biar kamu gak salah paham-".

"Butuh penjelasan apa lagi ayah? Jelas-jelas ayah sendiri yang mengaku sudah menabrak Papanya Fabian! Dan sekarang Ayah mau jelasin apa lagi?!". Gavin sangat kesal saat ini.

"Gavin, dengar...Ayah waktu itu mengantuk dan jadi gak fokus mengendarai mobil. Tiba-tiba didepan Ayah ada orang yang menyebrang, alhasil Ayah menutup mata dan langsung menginjak Rem. Namun semuanya terlambat. Ketika Ayah membuka mata, kerumunan tercipta di depan mobil Ayah, dan saat Ayah keluar dari mobil, Ayah kaget melihat Papanya Fabian sudah terbaring dan mengeluarkan darah dari Kepalanya. Ayah gak tau apa yang harus dilakukan Gavin! Kaki ayah seakan terdiam melihat sahabat Ayah tertabrak oleh ayah sendiri!". Jelas Ayahnya Gavin.

"Trus, kenapa sekarang Ayah gak diperiksa oleh polisi? Kenapa sekarang Ayah bisa berada dirumah dengan santai? Mengapa ayah gak bertanggung jawab atas perbuatan ayah?!". Balas Gavin geram. Dia ingin penjelasan yang lebih dari ayahnya.

Ayah Gavin terdiam mendengar pertanyaan anaknya tersebut. Membuat Gavin yang mengepal tangannya kuat.

"Oh..apa karna ayah punya uang? Ayah memakai kekuasaan ayah untuk melepas tanggung jawab ayah? Jawab Gavin yah!! Jangan diam aja!!".

𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 | GeminiFourth AU Where stories live. Discover now