Yang Sebenarnya | XXXVII

193 11 0
                                    

~ 𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 ~

...

Kiya asik mengobrol dengan Irene dan Putri, sedangkan Gavin sedang dihadangakan dengan Fabian saat ini.

"Kok Lo gak ngasih tau Kiya sepupu Lo?" Tanya Fabian penasaran.

"Maaf, aku sengaja. Sebenarnya Kiya tinggal di luar kota, trus aku minta bantuan dia buat cari tau dibalik kejadian meninggalnya papa kamu." Jelas Gavin yang mendapatkan helaan nafas dari Fabian.

"Kenapa gak bilang dari awal Gavin?? Gue gak butuh bantuan siapa pun, lagian udah jelas papa gue meninggal Karna kecelakaan yang pelakunya udah jelas...." Fabian diam, dia melirik ke Ayah Gavin yang sedang mengobrol di ruang tamu.

Gavin melihat itu, dia tersenyum lalu menggenggam tangan sang kekasih. "Aku gak yakin pelakunya ayah aku."

"Maksudnya? Lo gak terima pelakunya ayah Lo sendiri, hah?" Tanya Fabian sedikit emosi.

Gavin menggeleng. "Kamu tenang aja, kalau ayah aku memang pelakunya, aku bakal terima dengan lapang dada. Tapi, kasus ini ditutup tanpa alasan yang jelas Fabian, kalau memang papa kamu meninggal Karna penyakit jantung dan kecelakaan, terus siapa pelaku yang dikira sama mama kamu atau masyarakat luar sana? Gak ada. Gak ada seorang pun yang ditahan Karna kecelakaan itu."

Fabian berdecak kesal. "Karna pelakunya ayah Lo!"

"Bukan. Aku yakin pelakunya bukan ayah aku. Ayah kamu ditabrak kan? Kalau ayah kamu ditabrak, pasti ada pelaku sebenarnya dibalik semua itu, dan itu bukan ayah aku." Bantah Gavin

Fabian memutar bola matanya malas. "Gausah ngelak Vin, gue ta-"

"Siapa yang ngasih tau kamu kalau ayah aku pelakunya waktu itu?" Pertanyaan Gavin seketika membuat Fabian diam.

Seorang pria yang lebih pendek darinya, memberitahunya tentang pelaku dibalik meninggalnya sang ayah saat pemakaman waktu itu.

Tak jelas, entah siapa yang memberitahunya.

Tapi kenapa Fabian seenaknya percaya?

Gavin tersenyum. "Kamu gak kenal dia siapa kan? Karna dia jelas-jelas orang asing yang sengaja menuduh ayah aku."

"Atau, pelaku sebenarnya orang asing itu."

Pernyataan Gavin selanjutnya berhasil membuat Fabian tercengang. Gavin benar, orang asing yang memberitahunya waktu itu, jelas-jelas ia tak mengenalnya.

"Makanya aku minta bantuan Kiya buat ini. Tenang aja, Kiya itu memang suka sama kasus-kasus yang ditutup tanpa alasan kayak gini, dia sarjana hukum lulusan salah satu uni di Singapura sana, jadi gak mungkin dia buat kesalahan kasus kayak gini." Gavin mengelus pucuk kepala Fabian.

Melihat Fabian menunduk dan mengangguk kecil, Gavin mengecup kening sang kekasih lalu memberikannya senyum manis.

"Kita selesaikan baik-baik, ya?" Bujukan Gavin berhasil meluluhkan ego Fabian.

Mereka berdua kemudian kembali ke ruang tamu, dimana terdapat Putri, Kiya dan orang tua Gavin.

"Nah, ini pasangan bucin kita udah balik." Ujar Putri ketika melihat Fabian dan Gavin kembali.

Gavin tersenyum manis, sedangkan kekasih kecilnya masih terlihat murung. Gavin sadar betul bahwa masalah ini sangat berat bagi Fabian dan Mama nya, apalagi tiba-tiba menyangkut masalah meninggalnya sang Papa bagi Fabian dan suami bagi Putri.

𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 | GeminiFourth AU Where stories live. Discover now