Mulai Lagi | VIII

331 21 2
                                    

~ 𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 ~

.

.

.

.

.

_____

Gavin menaruh tubuh Fabian di tempat tidurnya. Tadi dia berniat ingin mengantar Fabian pulang kerumahnya, namun Fabian menolak dan ingin menginap di rumah Gavin. Entah mengapa alasannya, tapi Gavin nurut² aja. Gavin juga sudah menghubungi mamanya Fabian kalau Fabian menginap di apartemennya hari ini.

"Lo disini dulu, gua siapin air mandi buat Lo."
Gavin beranjak ke kemar mandi, namun tangannya segera ditahan oleh Fabian dan ditarik jatuh ke tempat tidur. Fabian menindih tubuh Gavin.

"Fabian kenapa?". Fabian menjatuhkan dirinya ke pundak Gavin. Dia bisa merasakan pundaknya basah karna air mata Fabian.

"Hiks....gua bodoh banget Vin...". Gavin mengelus punggung si empu, menenangkannya.

"Shh...it's okay...ini bukan salah Lo Fabian...gua yang seharusnya minta maaf karna telat nolongin lu tadi...". Gavin membiarkan Fabian mengeluarkan seluruh air matanya. Setelah dirasa tenang, Gavin kemudian menggendong Fabian ke kamar mandi. Dia membuka pakaian Fabian perlahan. Lalu menuntun Fabian agar berendam di Bathtub.

Gavin menyiapkan pakaian untuk Fabian. Dia kemudian mendengar pintu kamar mandi terbuka, Fabian keluar dari kamar mandi dengan memakai Bathrobe miliknya. Dia berjalan menghampiri Gavin.

"Ini baju Lo, dipake ya. Gua mandi dulu." Fabian hanya mengangguk. Melihat jawaban Fabian, Gavin berjalan kekamar mandi untuk membersihkan dirinya. Sementara Fabian memakai baju Gavin.

.

.

.

"Nih, gua buatin bubur, gua tau Lo laper".
Gavin kembali dari dapur, membawa semangkuk bubur. Fabian mengambil bubur tersebut dan memakannya pelan, Gavin hanya memperhatikan dari samping. Keheningan terjadi diantara mereka berdua.

5 menit Fabian menyelesaikan makannya. Gavin mengambil mangkuk dari tangan Fabian. Diberikannya segelas air putih untuk Fabian minum. Fabian meminumnya dan mengembalikannya kepada Gavin yang menaruh peralatan makan tersebut di atas meja disamping tempat tidur.

"Tidur ya? Udah malem, besok Lo gausah sekolah dulu. Badan Lo anget, ntar Lo sakit kalo besok sekolah". Gavin membaringkan Fabian di tempat tidur dan menarik selimut, menutup Tubuh Fabian agar tidak kedinginan.

Gavin beranjak pergi dari tempat tidur, namun Fabian menahan tangannya.

"Mau kemana?". -Fabian

"Ke...sofa didepan...gua mau tidur disana". Fabian menggelengkan kepalanya, lalu menepuk-nepuk sampingnya.

"Disini aja, temenin gue". -Fabian

"Tapi...". -Gavin

"Please..." Oke, Gavin nyerah, dia kemudian berbaring di samping Fabian. Menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Dia berbaring menghadap Fabian, begitu juga dengan Fabian berbaring menghadap Gavin.

"Thanks Vin...". -Fabian

"It's okay, gua juga mau minta maaf karna udah ngikutin Lo dari awal ketemuan sama si bajingan itu". Fabian tertawa kecil, dia mengubah posisi tidurnya menghadap langit². Keheningan terjadi diantara mereka berdua.

"Vin..." -Fabian

"Hmm?". -Gavin

"Lo....boleh manggil gua "Ian" lagi". Gavin terdiam, lalu menatap Fabian senang.

𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 | GeminiFourth AU Kde žijí příběhy. Začni objevovat