"Mau sebesar apapun benci Lo sama gue. Gue gak bakal nyerah buat nepatin janji gue ke Lo". -Gavin
"Terserah Lo, gue gak peduli" -Fabian
Cerita tentang Gavin dan Fabian yang memiliki janji bersama yang harus mereka tepati satu sama lain. Namun, karna...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Fabian menggelengkan kepalanya setelah berchatting dengan kedua temannya itu. Dia memasukkan hp nya dan turun ke lantai bawah.
"Mah! Fabia- oh iya lupa". Fabian menepuk kepalanya. Dia lupa kalau mamanya sedang pergi ke luar kota untuk beberapa hari ini, mengurus keluarganya yang berada di luar kota sana. Fabian kemudian mengambil kunci rumah di atas kulkas dan berjalan ke pintu depan.
Beres mengunci pintu depan, Fabian sudah mendapati Gavin sudah menunggu sambil duduk bersandar di motornya. Fabian tersenyum, dia berjalan kearah Gavin
"You look pretty tonight, babe". Ucap Gavin.
"Preti mata kamu! Ganteng gini dibilang Preti!". Marah Fabian sambil memukul dada Gavin pelan, membuat Gavin terkekeh.
Gimana Gavin gak manggil Fabian Pretty? Liat aja outfit Fabian malam ini. Sangat menggoda Gavin untuk menerkam Fabian sekarang juga, tapi tahan Vin.
Gavin terus menatap Fabian. Wajah cantik yang dimiliki pacarnya ini sangatlah menawan. Bahkan dia tidak bosan memandangi Fabian dalam waktu yang lama. Walaupun Fabian ngerasa aura gantengnya itu keluar, tapi yang dilihat Gavin sekarang hanyalah kecantikan dari pacarnya yang tidak dimiliki oleh semua orang didunia ini.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Fabian yang ditatap seperti itu merasa wajahnya semakin memanas. Tatapan Gavin itu loh dalam banget, bahkan gak lepas dari wajah Fabian sedikitpun. Membuat Fabian mengalihkan pandangannya.