Masa-masa Break | XLIII

115 8 2
                                    

~ 𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 ~

.

.

.

Tiga minggu Fabian lewatkan tanpa kehadiran Gavin. Masa yang dikatakan Break oleh Gavin.

Sebenarnya, Break dengan putus itu sama bukan sih?

Fabian tidak tau, tapi intinya mereka butuh waktu untuk menenangkan diri sendiri sekarang, dan menyadari kesalahan yang mereka perbuat.

Oh ya, sidang Renzy dan ayah Gavin sudah dilaksanakan tiga hari yang lalu. Hasilnya, Renzy yang dikenai hukum pidana penjara selama 20 tahun penjara atas pembunuhan berencana yang dilakukannya.

Sementara ayah Gavin, ia mendapatkan pidana penjara selama 9 tahun atas pelecehan yang dilakukannya, dan semua itu benar.

Gavin, dia sempat berbicara dengan ayah nya beberapa hari sebelum sidang. Dan ternyata memang benar ayahnya melakukan tindakan pelecehan tersebut, atas dasar karena nafsunya yang tidak bisa ia tahan.

Mama Gavin, Irene merasa kecewa dan marah akibat hal itu. Ia pun berencana untuk menceraikan suaminya, namun Gavin menenangkan Irene, sampai sekarang belum ada kabar tentang Irene yang ingin bercerai atau tidak.

Kini Fabian sedang duduk bersama Ferdi di set meja yang disediakan oleh kampus. Fabian memandang lurus ke laptopnya, sementara Ferdi sibuk memakan seblaknya.

Setelah meminum esnya karena kepedasan, Ferdi pun membuka pembicaraan.

"Shhh!! Huahh! Lu ah galau Mulu gue liat! Senyum dikit Napa!" Tegur Ferdi yang kepedasan.

Fabian menatapnya julid. "Mending lo minum dulu deh, daripada ngurusin orang."

Ferdi mengangguk, dia menuruti kata-kata Fabian dengan meminum es agar mulutnya kembali normal. Sampai akhirnya Ferdi mulai tenang.

"Muka lu pengen gua toyor anjir! Tiap hari gue lihat muka lesu terus, dengerin playlist galau tiap hari, bahkan sampai rela beli yang premium biar nggak ada iklannya." Ferdi mengejek Fabian yang memberikan tatapan tajam kepadanya.

"Mang Napa sih? Gue yang galau kenapa lo yang sibuk?"

"Lagian kalian berdua tiap hari ada aja gebrakannya. Yang kemarin berantem lah, yang sekarang malah break lah." Ferdi nggak bohong, dia jujur. Terkadang dia sendiri bisa pusing melihat tingkah laku pasangan yang satu ini.

"Gak ada ah. Lagian kan Gavin yang mau, bukan gue." Fabian menopang dagunya diatas telapak tangan, cemberut.

Ferdi hanya bisa memutar matanya malas. Tindakan Fabian sangat berbeda dengan ucapannya, apalagi saat mengatakan bahwa semuanya salah Gavin, tapi dia yang keliatan galau.

"Bilang aja Lo rindu Gavin, kan?"

"Kagak ih! Ada-ada aja Lo." Elak Fabian ingin memukul kepala Ferdi, untung doi punya jurus andalan yaitu menghindar.

"Weh, Napa nieh? Ghibah kagak ngajak-ngajak gue." Samy datang membawa kentang goreng nya.

"Tau, temen Lo nih galau Mulu." Ferdi ingin mengambil kentang goreng nya, namun di tahan oleh Samy. Julid matanya kala melihat Ferdi hanya cengengesan.

"Galau? Gavin lagi?"

"Hooh."

Samy tampak berfikir sejenak, hingga akhirnya dia mendapatkan suatu ide, layaknya bola lampu hidup diatas kepalanya.

𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 | GeminiFourth AU जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें