LDR | XXXII

190 6 0
                                    

Sorry, I'm late naa??...

Saya sedikit sibuk dengan dunia luar, sampe jarang punya waktu buat ngetik, huhu...

Anw, gonna double update, for my apologies.

Enjoy wii~

~ 𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 ~

.

.

.

.

.

__________

Beberapa hari telah berlalu ketika Fabian sudah diperbolehkan untuk pulang dari rumah sakit.

Hal ini seharusnya membuat dirinya senang bukan?

Tapi dia salah, dia tak merasa senang sedikitpun saat keluar.

Bagaimana tidak? Kini Gavin, pacar kesayangannya itu harus pergi ke luar negeri untuk mengurus pekerjaan Ayahnya yg harus ia gantikan.

Bisa dibilang, mereka berdua sekarang sedang menjalani yg namanya LDR alias Long Distance Relationship.

Inilah yang membuat Fabian semakin menyesal keluar rumah sakit. Karna ketika ia keluar, disaat itulah Gavin pergi. Sebenarnya Gavin sudah berencana pergi sudah lama, namun Karna kondisi Fabian yg harus dirawat, membuatnya harus menunda pergi sampai Fabian sembuh.

Kini Fabian sudah sembuh, memaksa Gavin mau tak mau harus segera berangkat ke luar negeri, lebih tepatnya ke Singapura.

Fabian ingin melarang, ingin sekali dia agar Gavin tetap tinggal bersamanya disini. Namun... Gavin harus berbagi bisnis dengan Klien dari Singapura, pastinya bukan Klien biasa.

Disinilah Fabian, menjalani hidupnya seminggu tanpa Gavin. Termenung sembari menopang dagunya di kantin Kampusnya.

Duo temannya alias Ferdi dan William hanya bisa menatapnya diam. Mau diajak bicara pun pasti Fabian hanya menjawab dengan deheman.

"Ian, itu dimakan saladnya. Ntar gue yg makan!". Ucap Ferdi menyodorkan sepiring salad yg tak tau dipesan oleh Fabian.

Namun, Fabian malah kembali menyodorkan salad tersebut ke Ferdi.

"Lo aja yg makan".

"Idih! Gue Lo suruh makan sayur? Ogah! Siapa suruh lo pesan? Habiskan goblok!". Ferdi dengan emosi kembali menyodorkan salad itu ke Fabian, membuat doi menghela nafasnya lelah.

Dengan mood yg tak baik, Fabian memakan Salad pesanannya. Memakan Salad itu perlahan.

"Rindu dia?". William sebagai teman yg pengertian bertanya ke Fabian.

Fabian berdehem, jujur dia rindu dengan Gavin sekarang. Sudah enam hari lamanya Gavin tak mengirim kabarnya ke Fabian

Fabian pernah mencoba menelpon Gavin, namun Gavin hanya mengangkat telponnya sebentar lalu mematikannya. Gavin kemudian mengirim pesan permohonan maafnya, lalu agar Fabian tidak menelponnya dulu Karna dia yang sangat sibuk disana. Membuat Fabian tak berani menelpon bahkan mengirim pesan ke Gavin di hari berikutnya.

𝓞𝓾𝓻 𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 | GeminiFourth AU Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt