Chapter 6 - Seperti Mama

261 62 16
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka. Seluruh kesamaan nama, alur, tempat, dan kejadian tidak berhubungan dengan kehidupan nyata dan murni imajinasi penulis.

 Seluruh kesamaan nama, alur, tempat, dan kejadian tidak berhubungan dengan kehidupan nyata dan murni imajinasi penulis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

〰️

Senin, adalah hari yang paling dibenci para pelajar. Mereka malas harus panas-panasan berdiri ditengah lapangan dengan waktu yang lumayan lama. Ditambah amanat kepala sekolah yang panjang melebihi rel kereta membuat siswa lebih menghindari acara tersebut.

Namun, pagi ini adalah surga bagi mereka. Hujan rintik membuat sekolah tidak melaksanakan upacara ditambah para guru biasanya belum datang kalau hujan dipagi hari.

Seperti kelas XII Ipa 1, Seharusnya miss Clara datang untuk melaksanakan ulangan harian matematika, namun guru killer itu belum masuk sampai sekarang padahal waktu sudah menunjukan pukul 7.45.

"Miss Clara tidak datang!"

Suara Kai berteriak memasuki kelas dengan raut wajah gembira. Pria itu bahkan tidak segan-segan berjoget di depan kelas membuat perhatian murid langsung tertuju padanya.

Mereka bersorak 'yeyy' bersamaan dan tertawa melihat kelakuan Kai. Shella yang melihat itu semua beranjak maju dari kursinya meninggalkan Gytha yang sedang tertawa kecil.

Shella memdekati Kai lalu menjewer telinga pria itu seraya menyeretnya ke bangku tempat dimana Ethan dan Kai duduk bersama.

"Aw.. Aw.. Baby, stop! mereka semua melihat kita."

Shella melepas jewerannya setelah pria itu sampai di bangkunya lalu dia memaksa Kai duduk di sebelah Ethan yang sedang asik memainkan ponselnya.

Shella berdecak malas, matanya melotot dan bibirnya terus saja berucap agar Kai duduk tenang di bangkunya.

Gytha memutar tubuhnya kebelakang, dan langsung berhadapan dengan Ethan yang masih fokus pada ponselnya. Ia mengerutkan keningnya melihat Ethan yang sangat serius menatap ponsel.

"Ethan, siang ini aku akan membeli buku dengan Kak Kelvin.. kemarikan list buku yang ingin kau beli. Biar aku yang membelikannya."

Ethan tidak merespon ucapan Gytha. Pria itu masih sibuk dengan ponselnya membuat Gytha kesal seketika.

"Ethan!"

Panggil Gytha lebih keras dan berhasil membuat Ethan mengalihkan pandangannya dari ponsel.

"Apa?"

"Astaga! jadi dari tadi kau tidak mendengar perkataanku."

Ethan menggaruk tengkuknya tidak gatal, pria itu tersenyum canggung lalu menggeleng pelan, "Maaf."

"Memangnya apa yang kau lihat di ponselmu hingga mengabaikanku?"

"Tidak ada,"

Ethan meringis, dia terpaksa berbohong dan tidak mungkin berkata yang sebenarnya bahwa ia sedang memikirkan Lytha.

Secret of Twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang