Chapter 28 - Keluarga

238 64 7
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka. Seluruh kesamaan nama, alur, tempat, dan kejadian tidak berhubungan dengan kehidupan nyata dan murni imajinasi penulis.

 Seluruh kesamaan nama, alur, tempat, dan kejadian tidak berhubungan dengan kehidupan nyata dan murni imajinasi penulis

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

〰️

Ethan menatap kosong papan tulis didepannya, ia sama sekali tidak mendengarkan penjelasan guru dan hanya melirik jam dinding yang kebetulan dipasang tepat diatas papan tulis. Matanya mengikuti pergerakan jarum jam yang terasa sangat lambat hari ini karena Ethan sudah sangat tidak sabar ingin pulang dan menemui Lytha.

Tidak pantas memang bagi dirinya untuk mengatakan hal itu, terlebih dengan segala hal yang pernah dilakukannya. Tetapi Ethan akhirnya sadar, walau memang terlambat dan tetap ingin memperbaikinya.

Sampai sekarang Lytha belum mengatakan lebih lanjut terkait dengan hubungan mereka dan juga belum ada perbincangan lebih dalam seperti waktu itu. Namun selama Lytha tidak mendorongnya lebih jauh, Ethan akan tetap memaksa masuk, mendekat dan mengapai gadis itu. 

Lucu sekali bagaimana takdir membalik keadaan mereka.

Jadi sekarang waktu baginya yang mengejar, bukan? 

Ethan yang sedang asik berpikir sendiri tersentak kaget saat sebuah kertas yang diremas menjadi sebuah bola mendarat dikepalanya. Dengan rasa kesal yang memuncak, ia menoleh kebelakang untuk melihat si pelaku yang tentunya adalah Gani yang memang duduk tidak jauh dibelakangnya.

Sialan memang si pendek itu. Selalu saja tahu cara membuat orang kesal.

Kai yang memang sudah tahu rencana Gani hanya menahan tawa sambil mempertahankan posisi duduknya karena masih ada guru yang menjelaskan didepan mereka.

"Apa?!" Kata Gani tanpa suara saat melihat Ethan yang melotot kesal karena dilepar remasan kertas. Dasar pria tempramental itu! Gani hampir saja lari dari kursinya karena merasa Ethan akan menerjangnya segera sebagai balasannya.

"Berhenti bermain-main." Peringatnya pelan.

"Ethan.." Kai yang duduk disebelah pria itu lantas segera menyenggol Ethan untuk kembali melihat ke depan sebelum guru memperhatikan hal tersebut.

Namun bukannya segera menuruti permintaan Kai, pria itu semakin terpicu kesabarannya saat melihat Gani meledeknya seraya mencibir. Dan dengan kesabaran yang setipis tisu, ia segera bangkit dari tempat duduknya dengan cepat sehingga menimbulkan suara yang menarik perhatian seluruh kelas termasuk sang guru.

"Kau.." Teriak Ethan bersamaan dengan Gani yang ikut bangkit dan mundur untuk memberi jarak.

"Ethan! Gani! Ada apa ini?!" Miss Cloe berteriak marah. Guru biologi yang terkenal killer dan tegas tersebut berjalan mendekati kedunya yang sudah berdiri membeku.

"Itu Ethan, Miss. Saya juga tidak tahu kenapa--"

"Kau yang mulai, sialan."

Plakk..

Secret of Twins [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz