Chapter 24 - Terbongkar

323 71 33
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka. Seluruh kesamaan nama, alur, tempat, dan kejadian tidak berhubungan dengan kehidupan nyata dan murni imajinasi penulis.


〰️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

〰️

Setelah pertemuan tidak sengaja keempatnya tersebut, Ethan terus saja kepikiran. Meskipun mendapatkan jawaban atas pertanyaannya dari Lytha, tapi pria itu sama sekali tidak merasa puas. Ia kini malah merasa semakin curiga dan memutuskan untuk mendatangi seseorang yang mungkin dapat membantunya menemukan jawaban.

Ethan meninggalkan Gytha diruang tunggu operasi bersama dengan Kelvin yang tadi mengikuti mereka. Well setidaknya Ethan bisa liat bahwa Kelvin benar-benar khawatir dengan keadaan paman Rio dan juga Gytha sehingga pria itu menempel terus pada Gytha membuat Ethan merasa tenang karena tidak mesti meninggalkan Gytha sendirian.

Rio sudah mendapatkan donor dari salah satu kenalan papahnya Ethan sehingga kini pria tua itu sedang menjalankan operasinya. Jadinya Ethan tidak harus terus disana dan mendapingi Gytha.

Ia kini harus fokus pada Lytha.

Karena percuma saja dirinya kepikiran dan selalu curiga beberapa hari ini namun tidak melakukan apapun. Pada akhirnya ia tidak berusaha sama sekali. Untuk itu, kali ini ia ingin membuktikan kesungguhannya.

Ethan berdiri di depan pintu ruangan milik Antony. Pria yang mengaku sebagai teman dekat mendiang ibunya Lytha itu memang sering kali terlihat menjaga dan membantu Lytha. Keduanya terlihat lebih akrab dan sangat dekat melebihi kedekatan Lytha dan Rio.

Tok.. tokk..

Suara ketukan pintu terdengar, kemudian tidak lama setelahnya terdengar suara sahutan untuk masuk dari dalam sana.

"Ethan?"

Saat pintu dibuka, betapa terkejutnya Antony melihat Ethan datang menemuinya. Hubungan Antony dan Ethan bisa dibilang tidak dekat namun juga tidak jauh. Keduanya beberapa kali menyapa jika berpas-pasan tidak sengaja bertemu. Namun tidak pernah mengobrol berdua membicarakan sesuatu yang penting.

"Maaf menganggu, apakah bisa berbicara sebentar, paman?"

Antony mengangguk setuju, ia mengarahkan Ethan untuk duduk di kursi di depannya sambil merapikan meja kerjanya yang sedikit berantakan dengan berkas-berkas penelitian dan juga chart pasien.

"Ada apa? Tumben sekali kau mengunjungi paman secara pribadi."

"Ah, ini.. soal Lytha."

Antony yang mendengar hal itu segera menghentikan kegiatannya yang sedang merapikan berkas. Tiba-tiba saja ia merasakan haus dikerongkongannya dan juga perasaan gugup.

Raut perubahan Antony sedikit terlihat oleh Ethan yang kini sedang melihat gerak-gerik sang dokter yang terlihat salah tingkah seperti sedang menyembunyikan sesuatu. Namun dengan cepat segera mengubah ekspresinya sebelum Ethan sempat menanyakan apapun.

Secret of Twins [END]Where stories live. Discover now