Extra Chapter - Saat itu

298 52 32
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka. Seluruh kesamaan nama, alur, tempat, dan kejadian tidak berhubungan dengan kehidupan nyata dan murni imajinasi penulis.

 Seluruh kesamaan nama, alur, tempat, dan kejadian tidak berhubungan dengan kehidupan nyata dan murni imajinasi penulis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

〰️

3 tahun yang lalu...

Antony keluar ruangan ICU dengan kondisi yang acak-acakan, pria itu menatap Rio dan yang lainnya dengan pandangan sendu seolah dunianya berhenti saat itu juga. Sedangkan mereka menatap was-was dokter itu, menunggu kabar baik darinya.

"Ann, gimana? Lytha baik-baik saja 'kan? Sepertinya memang harus segera dibawa keluar negeri. Aku juga setuju dengan..."

Berbeda dari Rio yang sudah mengoceh panjang lebar, Ethan malah melirik respon dari Antony. Pria itu terlihat lesu dan juga sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Seolah perasaan buruk itu tersampaikan, Ethan mendekat dan langsung memegang kedua pundak Antony dengan kencang.

"Paman, tidak paman. Jangan seperti ini.." Mata mereka bertemu dan saat itu pula lah Ethan mengetahui kebenarannya. "Tidak, Lytha... Tidak kumohon."

Perlakukan Ethan langsung mendapatkan perhatian dari semua orang yang disana. Rio yang masih belum sadar bahkan sampai harus mendekat dan kembali bertanya pada Antony.

"Ann, ada apa ini?"

"TIDAK MUNGKIN," Teriakan Ethan sudah terdengar, pemuda itu jatuh terduduk di lantai sambil meraung-raung tidak terima.

Beberapa orang yang lewat melihatnya dengan iba, berpikir mungkin sesuatu yang buruk terjadi pada keluarga pria itu dan hanya mengabaikannya.

Saat itu lah perlahan satu persatu dari mereka mulai memahami keadaan, Keisha dan Lala segera berpelukan sambil menangis tersedu-sedu. Memikirkan segala kemungkinan terburuk yang membuat Ethan kembali tidak waras.

"ANN, JAWAB AKU!" Bentak Rio akhirnya. Ia menguncang-guncang tubuh Antony sebagai balasan atas keterdiaman pria itu.

Bukannya tidak peka, tetapi Rio mencoba menolak kenyataan sebelum dirinya mendengar langsung dari mulut Antony. Ia tidak akan menerima berita kematian putrinya itu sebelum memastikan langsung dengan mata kepalanya sendiri.

Untuk itu, Antony memblokir segala pemikiran negatif yang muncul akibat respon lambat Antony. Karena bisa saja Antony hanya sedang bercanda untuk menguncangnya sebagai balasan atas perilakunya selama ini.

Secret of Twins [END]Where stories live. Discover now