Chapter 29 - Gagal?

235 57 4
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka. Seluruh kesamaan nama, alur, tempat, dan kejadian tidak berhubungan dengan kehidupan nyata dan murni imajinasi penulis.

 Seluruh kesamaan nama, alur, tempat, dan kejadian tidak berhubungan dengan kehidupan nyata dan murni imajinasi penulis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


〰️

"Yo.."

Rio dan Gytha menoleh pada Antony yang datang saat mereka sedang beres-beres untuk pulang ke rumah. Saat ini kondisi Rio sudah lebih baik dan diperbolehkan untuk pulang dengan catatan harus melakukan cek up seminggu sekali untuk memeriksa lukanya.

Gytha yang memang sudah pulang dari sekolah dengan senang hati membantu ayahnya tersebut untuk merapikan barang bawaannya sambil bersyukur karena ayahnya sudah sembuh dan boleh pulang.

"Hei, Ann. Sini duduk.." Kata Rio mengisyaratkan tangannya pada sofa didepannya.

Gytha menyapa Antony sejenak sebelum akhirnya kembali memasukan beberapa baju milik ayahnya ke dalam tas. Dirinya memang meminta Rio untuk istirahat saja dan melakukan semuanya sendiri. Walaupun sempat ditolak Rio, tapi Kelvin ternyata datang dan menawarkan diri membantu sehingga kini Kelvin berada disebelah Gytha demi membantu gadis itu.

Antony juga menyapa Kelvin saat melihatnya sedang membantu Gytha sambil berjalan kearah sofa lalu duduk disana.

"Gimana?"

"Sudah lebih baik, akhirnya aku bisa pulang juga. Bosan rasanya makan bubur klinik yang sangat hambar." Kata Rio sambil terkekeh.

Antony ikut tertawa kecil sambil sesekali melirik Kelvin dan Gytha yang sedang beres-beres diujung sana sambil berbincang-bincang.

Rio yang melihat pandangan Antony kini sedikit paham bahwa pria itu mungkin tidak ingin kedua muda mudi itu mendengar obrolan mereka namun Rio mengabaikannya. Dia malah ingin Gytha sekalian mendengar sehingga tidak perlu menjelaskannya lagi.

"Apa ini tentang Lytha?"

Antony segera tersadar, ia mengulum bibirnya dalam. Mencoba berpikir permulaan apa yang cocok untuk membuka pembicaraan mereka. Sedangkan Rio sudah semangat melihat respon Antony dan berharap ada kabar baik yang keluar dari mulutnya.

"Maaf," Karena tidak tahu apa yang akan diucapkan, Antony akhirnya hanya bisa meminta maaf.

Rio paham hanya dengan satu kalimat itu. Jadi Lytha menolaknya? Dari awal ia memang tidak ingin berekspetasi lebih tapi tetap saja rasa kecewa pasti ada.

"Tidak apa. Aku tahu Lytha tidak mungkin semudah itu mau menerimaku kembali. Tidak perlu meminta maaf, Ann. Justru aku yang berterimakasih karena kau sudah merawatnya seperti anakmu sendiri. Setidaknya ia punya seseorang selama ini."

Antony hanya menatap iba melihat Rio yang kecewa. Mungkin ini hanya awal, tapi Antony siap untuk memberikan rasa kecewa yang lebih besar bagi Rio.. Karena fokus utamanya saat ini adalah Lytha.

Secret of Twins [END]Where stories live. Discover now