Chapter 8 - Meet Lala

238 53 9
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka. Seluruh kesamaan nama, alur, tempat, dan kejadian tidak berhubungan dengan kehidupan nyata dan murni imajinasi penulis.

 Seluruh kesamaan nama, alur, tempat, dan kejadian tidak berhubungan dengan kehidupan nyata dan murni imajinasi penulis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

〰️


3 hari setelah kejadian yang menyebabkan Lytha hampir kehilangan detak berharganya— Hari ini, gadis yang divonis hampir mati didalam IGD itu sudah terlihat baik-baik saja.

Untuk seukuran gadis yang baru saja terkena musibah, gadis itu terlihat sangat santai dan bisa dibilang sangat ceria. Lytha bahkan sedang bersiap-siap berangkat sekolah setelah kemarin absen berkat paksaan Keisha dan ceramah panjang Antony untuk beristirahat.

Lytha berjalan menuju ranjang lalu tersenyum pada boneka teddy bear berukuran medium berwarna biru langit yang diberi nama Tuan Jelly. Well, boneka itu hadiah pertamanya dari Ethan. Saat ulang tahun yang ke-7, untuk pertama dan terakhir Ethan memberikan hadiah.

Walaupun Ethan membelinya akibat paksaan kedua orang tua pria itu untuk membelikannya hadiah, dikarenakan tidak mungkin membawa hadiah hanya untuk Gytha sedangkan ada dua orang yang berulang tahun.

Tetapi Lytha tetap senang, Itu lebih baik dari pada tidak sama sekali.

"Tuan Jelly, semoga hari ini kebahagian datang kepadaku."

Lytha berlalu menuju sekolah, melewati meja makan yang penuh tawa oleh 2 orang yang bahkan tidak meliriknya sama sekali, ia menghela nafasnya sejenak, kemudian berlalu tanpa berniat mengisi perutnya.

Suasana pagi di lingkungan rumahnya adalah yang terbaik. Sepanjang  perjalannya yang melewati banyak pepohonan dan tersenyum seraya bersenandung kecil.

Pagi ini Pak Ujang harus mengantar Gytha ke suatu tempat terlebih dahulu yang berujung padanya yang memilih menaiki bus ke sekolah. Sedikit menyebalkan memang, tapi apa yang bisa dilakukannya?

Brukk..

Lytha mendengar suara terjatuh, dan tidak jauh darinya— disebrang jalan, seorang gadis terjatuh dan berusaha mengubah posisinya menjadi duduk di trotoar jalan lalu mengibas-kibas lututnya yang berdarah dan sedikit lecet.

Lytha berjalan menyebrangi jalan lalu mendekati gadis cantik berambut coklat sebahu itu dan sedikit meringis pelan melihat luka dilutut gadis itu.

"Kau baik-baik saja? biar aku bantu membersihkan lukamu."

Tanpa menunggu jawaban dari gadis itu yang sedang menatapnya heran dan sedikit terkejut, Lytha langsung mengeluarkan air minum-nya lalu menyiram lukanya dari darah dan kotoran yang menempel.

Ia mengelapnya perlahan dengan tissue yang ditanggapi ringisan pelan dari si pemilik luka. Lytha mengeluarkan betadine dari tasnya lalu menutup luka-nya dengan plester.

"Kau tidak pernah berubah."

Lytha yang sedang membantu gadis itu berdiri langsung terkejut. Ia menatap gadis di depannya dengan padangan heran.

Secret of Twins [END]Where stories live. Discover now