Chapter 7 - Maaf, Paman.

268 61 12
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka. Seluruh kesamaan nama, alur, tempat, dan kejadian tidak berhubungan dengan kehidupan nyata dan murni imajinasi penulis.

 Seluruh kesamaan nama, alur, tempat, dan kejadian tidak berhubungan dengan kehidupan nyata dan murni imajinasi penulis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

〰️

Gytha menatap malas pada Ethan karena apa yang dilakukan oleh pria itu. Bagaimana tidak, setelah bel pulang sekolah, Ethan memaksa untuk mampir ke rumahnya padahal Gytha sudah mengatakan bahwa dia akan pergi bersama Kelvin.

Dan disinilah mereka sekarang, duduk di ruangan tamu dengan pandangan Ethan mengarah ke pintu rumah. Bahkan sejak 20 menit yang lalu saat mereka datang sampai sekarang, Ethan tidak mengeluarkan suara atau topik pembicaraan apapun.

"Mau sampai kapan dirumahku? sebentar lagi kak Kelvin datang. Cepatlah selesaikan urusanmu disini!"

Ethan menoleh, menatap Gytha dengan kesal. Ia beranjak kearah dapur tanpa mengatakan apapun diikuti Gytha dibelakangnya.

"Kau pergi saja. Aku sedang menunggu Lytha."

Gytha mencebikan bibirnya, ia melirik Ethan yang sedang menuangkan air ke dalam gelas. Seharusnya Ethan bilang dari tadi sehingga ia tidak harus menunggu disini.

Tanpa mengatakan apapun, Gytha langsung saja berlalu menuju kamarnya, meninggalkan Ethan yang menatap kosong ke depan tanpa sadar sehingga air yang dituangkan ke dalam gelasnya mulai penuh dan meluber keluar.

Ia tersentak mundur saat merasakan air mengalir ke kakinya lalu menatap gelas dengan air yang tumpah akibat kepenuhan.

Shit! ada apa denganku, pikirnya.

〰️


"Lytha Hentikan!"

Keisha kembali berteriak. Siang ini dia mendatangi studio Lytha, berniat menanyakan tentang ketidakhadirannya disekolah. Namun apa yang disaksikannya adalah Lytha yang sedang menari ballet tanpa henti.

Sudah 3 kali Keisha berteriak untuk menyuruh Lytha berhenti, namun gadis keras kepala itu terus saja menari tanpa menghiraukan teriakan Keisha.

Dengan langkah cepat Keisha mendekat, lalu menarik tangan Lytha agar gadis itu berhenti dan usahanya berhasil. Lytha berhenti lalu menatap Keisha dengan pandangan protes.

"Ada apa?"

Keisha melotot kesal, mengabaikan pertanyaan Lytha lalu menarik gadis itu kepinggir menuju tempat duduk. Membuka sebotol air lalu memberikannya pada Lytha yang masih terlihat menormalkan nafasnya.

"Mengabaikanku, heh?"

Keisha memaksa Lytha menerimannya lalu membuat gadis itu meminumnya, setelah itu menuntut penjelasan dari Lytha.

"Oke, berhenti menatapku seperti itu! aku sibuk latihan, tahun ini aku akan ikut debut."

Keisha terperangah kaget, "Benarkah?! bagaimana bisa? Bukankah kau selalu menolak untuk di debutkan?"

Secret of Twins [END]Where stories live. Discover now