Dipertemukan

88 10 6
                                    

Sudah beberapa hari Beomgyu tidak mendapatkan balasan dari Yeji. Dia sendiri bertanya-tanya kenapa Yeji tidak membalas pesannya dan tidak mengangkat teleponnya. Jaemin juga bilang bahwa Yeji tidak masuk kuliah. Beomgyu juga sudah berhasil ke rumah Yeji namun kata pembantunya, Yeji tidak ada di rumah. Mama Seulgi dan Papa Minhyun juga sedang ke luar negeri namun menurut keterangan pembantu, Yeji tidak ikut dan pergi setelah kedua orang tuanya pergi.

'Ah...ternyata memang dia ingin semuanya berakhir...,' batin Beomgyu sambil menatap layar ponselnya.

"Aku menyedihkan sekali...,"Beomgyu mengusap wajahnya kasar. Dia sudah kalah. Yeji tentu saja tidak akan memilihnya.

Dugaan bahwa Yeji saat ini mungkin ada di apartemen Jungwoo, merusak pikiran Beomgyu. Tanpa terasa airmata mengalir dari sudut mata pria itu namun Beomgyu tertawa miris. Ia menutup mata dan dahinya dengan telapak tangan, sambil menertawai dirinya yang menyedihkan. Jatuh cinta untuk pertama kalinya namun langsung dipatahkan.

Mungkin dia jatuh cinta dengan orang yang salah.


*** 

Sementara itu di lain tempat, Yeji sibuk menatap layar ponselnya. Membaca pesan yang dikirimkan Beomgyu padanya. Ini sudah terjadi sejak beberapa hari namun dia tidak membalasnya sama sekali. Yeji tidak ingin bertemu Beomgyu. Dia tidak ingin jika mereka bertemu untuk mengakhiri semuanya.

Dia tidak siap.

"Sampai kapan mau mengabaikan Beomgyu? Beomgyu tidak berhenti menanyaiku tentang keberadaanmu,"tanya Siyeon yang melihat sahabatnya itu sedang duduk di meja makan namun tidak menyentuh sarapannya sama sekali. Iya, saat ini Yeji menginap di rumah Siyeon karena papa dan mamanya harus pergi mengurus pekerjaan di luar negeri dan Yeji tidak bisa kembali ke apartemennya maupun tetap berdiam diri di rumahnya. Mama Seulgi juga bilang tidak sebaiknya Yeji sendirian sehingga Yeji memutuskan untuk ke rumah Siyeon.

Siyeon menghela nafas cukup panjang saat tidak mendapat jawaban Yeji. Jika ditanya, Yeji selalu menjawab bahwa ini adalah kesempatan bagi Yeji untuk bebas. Jika ditanya, Yeji hanya menjawab bahwa dia sudah menunggu hal ini sejak lama. 

Tapi Yeji terus menatap hp-nya dan terus murung. Siyeon jadi sangsi bahwa itu benar keinginan Yeji.

"Hwang Yeji, jika kau tidak ingin berpisah dengan Beomgyu kau harus memperjuangkannya,"ucap Siyeon akhirnya.

"Kamu ngomong apa sih Yeon? Yang harus aku perjuangkan bukan Beomgyu,"Yeji memaksakan tawanya.

"Oh jadi Jungwoo? Tapi kenapa kau tidak mau bertemu Beomgyu dan mengakhiri semuanya?"tanya Siyeon.

"Ya karena tidak perlu lagi bertemu dia...,"jawab Yeji pelan.

Yeji benci perpisahan. Apalagi dengan Beomgyu. Untuk itu dia menghindar dari Beomgyu.

Namun apa itu benar?

"Yeji...,"Siyeon duduk di hadapan Yeji dan mengenggam tangan sahabatnya itu.

"Biarkan aku mengatakan ini sekali padamu ya...saat aku membiarkan Hyunjin pergi dan berpikir aku bisa tanpa dia...aku menyesalinya setelah itu. Namun apa yang kusesali tidak bisa kembali lagi. Waktu berlalu dan Hyunjin tidak memiliki perasaan yang sama lagi. Jika aku tidak memintanya putus saat itu mungkin hal ini tidak akan terjadi...aku terus memikirkan itu sampai rasanya aku menggila dan menerima siapa pun yang mendekatiku. Yeji...aku tidak ingin kau memiliki penyesalan sepertiku karena kesempatan kadang tidak datang dua kali,"

Yeji hanya diam. Memang kesempatan apa? Toh yang dicintainya Jungwoo....

Apa benar begitu?

Mata Yeji mulai memanas dan air mulai menggenang dipelupuk matanya. Kenapa dia tidak merasakan apa-apa lagi jika mengingat Jungwoo? Kenapa saat ini pikirannya dipenuhi oleh Beomgyu?

"Ji...kamu cukup menurunkan egomu,"ucap Siyeon lagi lalu gadis itu beranjak meninggalkan Yeji yang butuh waktu sendiri. Siyeon tau Yeji ingin menangis karena dia tau sahabatnya itu masih gengsi, Siyeon menyingkir.

 Siyeon tau Yeji ingin menangis karena dia tau sahabatnya itu masih gengsi, Siyeon menyingkir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yeji...aku pergi kuliah dulu ya...jangan tidak makan Ji, atau aku perlu menyuruh Jungwoo menyuapimu?"tanya Siyeon. Dia sengaja menyebut nama Jungwoo siapa tau kan memang Yeji maunya pria itu. Namun Yeji menggelengkan kepalanya.

"Aku bisa sendiri,"

Siyeon menghela nafas cukup kasar lalu pergi meninggalkan Yeji.

Siyeon sendiri tidak tau apa tindakannya benar. Apa Yeji mau bertemu Beomgyu. Apa Yeji akan marah padanya setelah ini? Namun hati kecil Siyeon merasa bahwa Yeji lebih membutuhkan presensi Beomgyu daripada Jungwoo.




a/n:
Harusnya Siyeon itu chat 6 am bukan 6 pm wkwk lupa edit maafkanlah ya. Btw kemaren masih sepi belum ada yang komen jadi aku short update ajalah hari ini... ayolah para beomji shipper jangan diem2 aja ya, be a supportive reader :")

Stuck With U [BEOMGYU YEJI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang