Code Red

63 7 0
                                    

"Yeji,"

Gadis bersurai panjang yang sedang sibuk memotong wortel itu menoleh ke belakang.

"Apa gak capek cantik terus?"

"What?!"Yeji yang mendengar pertanyaan absurb suaminya itu hanya bisa tertawa tak percaya. Ada-ada saja kelakuan Choi Beomgyu pagi-pagi. Tapi tidak bisa disalahkan juga karena Yeji bangun tidur hanya memakai kaos putih jumbo tanpa celana menampakkan kaki jenjangnya, rambut panjang terurai, dan wajah yang masih polos tanpa olesan make up. Dari belakang terlihat cantik, apalagi dari depan. Beomgyu langsung memeluk Yeji dari belakang dan melabuhkan satu kecupan di ceruk leher gadis yang sedang memasak itu.

"Stop bersikap random pagi-pagi, kamu mau tanganku luka karena tidak fokus?"tanya Yeji yang merasa kegelian karena surai halus Beomgyu yang mengistirahatkan kepala dibahunya. 

"Gak mau dan gak boleh,"

"Ya udah biarin aku masak dulu, Sayang,"kata Yeji. Beomgyu pun akhirnya melepaskan pelukannya dan mencium pipi Yeji sekali sebelum beranjak.

"Aku mandi dulu ya cantik,"

Yeji menganggukkan kepalanya dan fokus lagi pada masakannya.

Morning routine  yang setiap hari mereka jalani dengan damai pun berlalu dengan Beomgyu yang sudah siap bekerja dan Yeji yang sudah siap berangkat kuliah. Seperti biasa Beomgyu akan mengantar Yeji dulu ke kampus baru ke kantornya. Namun pagi ini Beomgyu melipir terlebih dahulu ke apartemen Hyunjin menjemput Yeonjun. Ya, Yeonjun masih di Las Vegas dan menginap di apartemen Hyunjin yang jarang ditempati. Yeonjun ingin mengunjungi beberapa tempat di Amerika dan untuk mendatangi tempat itu, dia harus sabar menunggu Beomgyu dan Hyunjin hingga akhir pekan karena mereka hanya luang saat akhir pekan. Minggu ini rencananya mereka mau ke Grand Canyon. Jum'at sepulang bekerja, mereka beserta Hyunjin akan berkendara menuju Arizona.

"Jadi mau ikut Yeji saja ke kampus?"tanya Beomgyu pada Yeonjun yang duduk di belakang.

"Hmm iya itu juga kalau diizinkan olehmu,"jawab Yeonjun yang paham bahwa Beomgyu agak sentimen karena kejadian Yeonjun pernah memberi nafas buatan pada Yeji yang juga mantan crush Yeonjun sendiri.

Beomgyu tertawa.

"Haha yah...santai saja aku sudah tidak sesensitif dulu. Oke, kalau bosan telepon saja,"ucap Beomgyu. Beomgyu tau kekhawatiran Yeonjun namun untuk apa Beomgyu sensitif dan cemburuan lagi? Yeji sudah sepenuhnya miliknya - sejak dulu-. Setiap hari bercumbu dan bercinta, sudah lebih dari cukup baginya untuk merasa bahwa gadis itu sepenuhnya hanya untuk dirinya. Cinta, sudah tidak cukup lagi untuk menggambarkan bagaimana hubungan mereka saat ini. Bagi Beomgyu, Yeji adalah hidupnya, nafasnya, nyawanya.

"Tidak akan, aku akan menunggu Yeji di perpustakaan jika bosan berkeliling,"respon Yeonjun.

"Itu benar. Kalau ikut kamu ke kantor, Yeonjun hanya akan bosan. Kalau di kampus kan banyak gadis cantik. Ya gak Jun?"Yeji berkedip ke Yeonjun yang hanya memanyunkan bibirnya. Image 'lover boy' 'playboy' 'girl lover' memang tidak pernah lepas dari Yeonjun walau dia baru saja patah hati.

Tak lama berselang, mereka pun tiba di kampus Yeji. Yeonjun tertegun melihat kampus di Amerika. Dia benar-benar merasa hidup di belahan dunia yang lain. Nampak jelas perbedaan suasana kampus di asia dan amerika.

"Jam 1 nanti aku jemput. Semangat kuliahnya,"Beomgyu meraih kepala Yeji dan mengecup dahi istrinya itu. Sengaja tidak ke bibir, takut Yeonjun tidak nyaman. Yeji pun tersenyum lalu mengangguk.

"Titip Yeji ya, kali ini jangan sampai dia celaka,"kata Beomgyu ke Yeonjun. Yeonjun cuma tersenyum dengan ekspresi datar dengan sindiran Beomgyu itu. Terakhir kali Beomgyu menitip Yeji memang Yeji celaka, didorong masuk ke kolam renang saat lagi hamil. Tapi disini kan Yeji tidak punya musuh. Sebenarnya dulu juga begitu hanya saja ada orang yang sakit hati dan iri padanya.

Stuck With U [BEOMGYU YEJI]Onde histórias criam vida. Descubra agora