Takdir?

78 7 5
                                    

⚠️Budayakan vote sebelum membaca dan komen setelah membaca⚠️


"Sayang, kamu yakin bisa pulang sendiri? Hyunjin juga sedang ke San Diego kan? Kak Jun bisa jemput tidak ya?"

Yeji menoleh pada pria disampingnya yang kelihatan pusing. Dia pun tersenyum lembut.

"Sayang, aku pernah beberapa kali pulang sendiri. Tenang saja, lagian apartemen kita tidak jauh dari kampus,"jawab Yeji.

"Jujur saja aku tidak tenang, tidak sekali pun aku ingin kamu lepas dari pengawasan sejak semua yang menimpamu,"ujar Beomgyu frustasi.

"Bami aku bukan hewan atau anak bayi perlu diawasi. Tidak usah lebai ah,"rengek Yeji akhirnya. Tentu saja Yeji tidak paham yang dirasakan Beomgyu tapi Yeji benar. Lagian ini bukan Korea dimana Yeji mendapatkan banyak ancaman. Ya walau disini bisa lebih berbahaya karena ada beberapa kasus penembakan yang tidak jelas. Aduh, Beomgyu semakin tidak tenang ini.

"Nanti kalau bisa izin, aku akan menjemputmu ya,"ucap Beomgyu lagi.

"Sudahlah jangan dipaksakan. Aku akan langsung pulang naik taxi dari kampus, tidak akan kemana-mana, semua aman. Ok? Sekarang fokus saja menyetir,"pinta Yeji pada prianya. Beomgyu pun menghembuskan nafas dengan berat lalu menaikkan kecepatan mobil yang dikendarainya sedikit.

"Hati-hati ya. Jangan sampai lecet sedikit pun. Jangan telat makan. Jangan lirik-lirik yang lain. Jangan dekat-dekat lawan jenis. Jangan-,"

Cup!

Yeji menangkup wajah Beomgyu dan menghentikan ucapan Beomgyu dengan ciumannya.

"Kamu berisik. Aku sudah paham duluan, suamiku yang bawel. Sudah ya, aku kuliah dulu. Selamat bekerja,"Yeji mencium Beomgyu sekali lagi. Membuat Beomgyu tercengang, namun kemudian tertawa kecil. Dia sangat senang jika Yeji yang mulai duluan. 

"Dasar...bagaimana bisa aku tenang melepas istri semenggemaskan ini,"ucapnya sebelum melajukan mobilnya lagi. 

Sepanjang jalan menuju kantornya, Beomgyu hanya bisa senyum-senyum sendiri mengingat kehidupannya yang sekarang. Semua sempurna. Mereka bagaikan sepasang kekasih yang dimabuk asmara. Sepasang suami istri muda yang hanya tau bagaimana memadu kasih dan memupuknya hingga hanya ada senyum dan tawa yang menghiasi rumah mereka. Setiap malam memeluk dan mencumbu kekasihnya, lalu bangun tidur melihat wajah orang yang paling dicintai. Apartemen itu hanya dipenuhi dengan ucapan manis dan lucu serta adegan romantis mereka. 

Dan Beomgyu tidak ingin semua berakhir.

Jika mengingat betapa besar rasa cintanya, ada ketakutan yang besar dibalik itu. Dia pernah kehilangan Yeji selama beberapa waktu. Dia tau dan sudah belajar bahwa dia tidak bisa kehilangan lagi. Namun takdir tidak ada yang tau kan?

Beomgyu sangat takut jika takdir kembali mempermainkan mereka.

*

*

*

Dan takdir sepertinya mulai bermain lagi....

"Jika ini bukan takdir, lantas apa? Tidakkah kau berpikir kita ini ditakdirkan?"

Beomgyu menoleh ke belakang mendengar suara yang dikenalnya dan mendapati Kim Garam, tersenyum dengan balutan dress hitam simpel yang cantik dan rambut terurai. Jelas saja gadis itu adalah tamu disini, sama seperti dirinya. Beomgyu hanya tersenyum kikuk. Sejak kejadian tempo hari, Beomgyu membalas pesan terakhir Garam mengatakan bahwa dia tidak akan datang ke gym lagi. 

Siapa sangka mereka akan bertemu kembali disini?

Ingin menghindar, namun Beomgyu harus bermain halus. Akan sangat gila jika tiba-tiba dia menolak untuk didekati Garam dan mengatakan bahwa istrinya cemburu. Atau dia tiba-tiba lari dari sana menghindari Garam. Itu akan sangat aneh. Untuk sekarang, Beomgyu hanya perlu menjaga jarak.

Stuck With U [BEOMGYU YEJI]Kde žijí příběhy. Začni objevovat