0.1

1.5K 141 5
                                    

Kringgg!!!!

Sunghoon dengan kaget membuka matanya saat suara alarm dari jam weker yang berada diatas nakas samping tempat tidurnya berbunyi nyaring. Gadis itu segera duduk sambil memegang dadanya.

Dengan napas yang masih tersengal-sengal pandangannya terus melihat sekitarnya dengan bingung.
Sekujur tubuhnya berkeringat dia masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi, bukankah dirinya harusnya berada dirumah sakit?

Atau mungkin seharusnya sudah mati terkubur?

"Perasaan gue ketabrak tadi, terus sekarat. Kok bisa dikamar sekarang? Apa cuma mimpi?" Gumamnya bertanya kepada diri sendiri.

Jika mungkin mimpi, dia rasa tidak mungkin, karena rasanya begitu nyata, semua yang terjadi sangatlah nyata.

Tok! Tok! Tok!

"Sayang. udah bangun nak? Kenapa alarm nya gak di matiin?"" Teriak seorang wanita paruh baya dari luar kamarnya.

Sunghoon menatap kearah pintu kamarnya yang masih tertutup rapat, "Bunda.." lirihnya, matanya memanas dan sedetik kemudian mengeluarkan air mata.

Tanpa berniat mematikan dulu jam wekernya, Sunghoon melompat dari atas tempat tidurnya untuk segera membukakan pintu.

"Bundaa.." saat pintu terbuka, Sunghoon segera berhambur memeluk bundanya yang sudah berdiri didepan pintu.

Gadis itu menangis tersedu-sedu dalam pelukan Saras, bunda dari Sunghoon.

"Hey sayang.. ada apa?"
Tanya cemas Saras, mengusap lembut rambut panjang putri satu-satunya itu. "Hiksss.. bundaa." tangis
Sunghoon semakin mengencang.

Saras memendar pelukannya menangkup wajah putrinya itu, "Kenapa sayang, hemm?"

"Apa bunda baik-baik saja? Apa bunda sehat?" Tanya Sunghoon beruntun. Dia sungguh bingung dan sekaligus bahagia melihat
Saras terlihat sehat dan segar.

Sebelum kecelakaan yang terjadi padanya malam itu, dia jelas ingat jika bundanya itu ia tinggalkan ke pesta dalam keadaan sakit keras, bahkan hanya bisa terbaring di
tempat tidur.

Karena cintanya pada Jay, membuat Sunghoon bodoh meninggalkan bundanya sendiri dirumah.
Dan semua penyebab sakitnya Saras itu karena ayahnya Bima yang berselingkuh.

"Bunda baik-baik aja sayang.. kamu kenapa?" Tanya lagi Saras.

Sunghoon menggelengkan kepalanya, "Sunghoon minta maaf bunda," gadis itu kembali memeluk bundanya.

Dengan senang hati Saras membalas pelukan itu, mengusap lembut puncak kepala putrinya dengan penuh kasih sayang.

"Yasudah, sekarang kamu harus siap-siap.. ini hari pertama kamu kembali lagi masuk sekolah, kamu udah besar sayang udah kelas sebelas."
"Kelas sebelas?" Ulang
Sunghoon dengan mengernyit heran.

"lya sayang.. ya sudah, bunda tinggal kebawah ya mau siapin sarapan buat ayah sama kamu." Pamit Saras seraya melangkah pergi untuk kembali kebawah.

Sunghoon masih diam mematung menatap kepergian ibundanya dengan tatapan kosongnya. Otaknya terus bekerja untuk mengingat apa yang sebenarnya terjadi, Sunghoon benar-benar tidak mengerti dengan kondisi saat ini.

[✓] I'm Not Antagonis • Jayhoon •EnhypenWhere stories live. Discover now