3.5

989 91 6
                                    

"Kata siapa semuanya gak berubah? Semuanya berubah, sekarang aku yang ada di sini, hari ini kamu gak pingsan, bukan Heeseung yang nolong kamu sekarang tapi aku" ucap Jay pelan namun penuh dengan keyakinan.

Sontak Sunghoon yang mendengar ucapan cowok itu mendongak menatap wajah cowok yang tengah memeluknya itu. Kedua mata itu saling menatap dengan penuh arti. Sunghoon menatapnya lekat manik coklat milik cowok itu

Bagaimana cowok di hadapannya ini bisa mengingatnya?

Seketika air matanya itu menetes membasahi pipinya lalu Sunghoon mengusapkannya dengan kasar sebelum cowok itu menyadari air matanya telah terjatuh.

Gadis itu menggeleng "Semuanya gak berubah, enggak, semuanya akan tetap sama" Ucap gadis itu sambil menggeleng-geleng kepalanya. Banyak sekali rasa takut di dalam dirinya.

Bayangannya kembali mengingat kejadian malam itu. Dimana pada pesta itu ia harus mati dengan tragis karena cowok di hadapannya ini

Gadis itu melepaskan pelukannya dengan singkat dia kembali mundur untuk menjauh dari cowok itu. Namun cowok itu terus saja melangkah menghampirinya.

"Aku yang akan merubahnya" Ucap Jay. "Aku gak akan biarin itu terjadi bagaimanapun caranya" lanjutnya lagi meyakinkan gadis yang sedang ketakutan itu.

Sunghoon menggelengkan kepalanya terus. Gadis itu tidak mendengarkan ucapan Jay rasa takutnya akan kematiannya dulu menyelimuti dirinya saat ini.

Sunghoon benar-benar tidak ingin itu terjadi. Bagaimanapun dia tidak ingin mati secepat itu apalagi semuanya karena cowok di hadapannya.

Gadis itu terus melangkah mundur
"Enggak, pegi Jay gue gak mau mati!"
Sentak Sunghoon kepada Jay yang sedang berjalan dengan pelan menghampirinya.

"Maksud kamu apa Sunghoon? Gak akan ada yang mati di sini" cowok itu terus melangkah maju menghampiri gadisnya. Jay sangat merasa bersalah ketika melihat gadis di hadapannya terlihat ketakutan.

Sunghoon terus menggelengkan kepalanya. Air matanya terus mengalir membasahi pipinya
"PERGI...! Lo gak akan ngerti! Gue mati di kehidupan sebelumnya itu karena lo, gue gak mau itu terjadi!" Teriak gadis itu histeris. Dia benar-benar sangat ketakutan sekarang, seluruh tubuhnya terasa gemetar bahkan keringat dingin sudah bercucuran di sekujur tubuhnya.

Sontak seluruh siswa yang mendengar teriakkan itu mengalihkan pandangannya pada dua orang remaja di belakang kerumunan siswa siswi yang tengah menonton pertandingan basket kelas mereka.

Terutama Heeseung saat mendengar teriakkan itu dia langsung menghentikan permainan mengoper bola ke temannya lalu dia berlari membelah kerumunan siswi penyemangat Tim nya.

Pandangannya langsung tertuju pada gadis yang sedang menangis sambil memegangi kepalanya menggunakan kedua tangannya. Sontak Heeseung menghampiri Sunghoon dengan khawatir.

Cowok itu langsung memeluk erat tubuh mungil gadis yang sedang ketakutan itu. Sontak gadis itu terkaget dan langsung melepaskan pelukannya.

"Pergi..! Pergi..! Jangan deket-deket..! Gue gak mau mati..!" Teriak gadis itu lagi. Dia terus menerus menolak pelukan yang akan Heeseung berikan membuat cowok itu menggeram kesal menatap cowok di depannya.

Heeseung terus berusaha untuk menenangkan gadis itu dengan cara memeluknya. Berharap pelukan yang ia berikan bisa mengurangi rasa takut dalam diri gadis itu.

Setelah berhasil memeluk gadis itu dan gadis itu tidak berontak Heeseung berkat "Ini aku Cha, Rey, aku gak akan biarin itu terjadi, aku janji" Ucap Heeseung penuh dengan keyakinan.

Sunghoon mendongak untuk menatap wajah cowok yang sedang memeluknya. Rasa takut dalam dirinya bahkan sama sekali tidak hilang hanya dengan pelukan saja. Memory ingatannya terus memutar kejadian di kehidupan masa lalunya.

[✓] I'm Not Antagonis • Jayhoon •EnhypenWhere stories live. Discover now