1.3

1K 115 30
                                    

Jay sama sekali tidak berniat menjawab ia hanya mengabaikan bentakan Niki yang tidak menyukai kehadirannya.

Setelahnya Jay turun dari motornya untuk segera menghampiri Sunghoon dan Niki yang masih setia diatas motor sport milik cowok itu

Sunghoon dan Niki pun ikut turun dari motornya kala melihat siapa yang tengah menghampirinya

"Mau ngapain lo?" Ucap Niki saat
Jay sudah berdiri didepannya.

"Gue gak ada urusan sama lo," sentak
Jay menatap tajam ke arah Niki.

Sunghoon menatap Jay datar
"Pergi!" Bentak Sunghoon pada Jay

Entah kenapa Jay merasakan sesak di dadanya mendengar Sunghoon mengusirnya dengan ucapan kasar seperti itu.

Jay berusaha untuk mengontrol emosi yang sudah bergejolak di dalam dirinya "Harusnya gue yang ngomong kayak gitu sama lo" Sinis Jay

"Ya terus lo ngapain nyamperin kita?
Aneh banget lo." Cibir Niki terkekeh.

Jay menatap tajam Niki
"Gue gak ngomong sama lo." Ucapnya kemudian kembali menatap gadis dihadapannya.

"Ngapain disini sama cowok brengsek kayak dia? Lo tau sendiri kan dia musuh gue?" Tanya Jay pada Sunghoon

"Bukannya lo yang brengsek? Gak sadar diri banget ya?" Sinis Niki menanggapi ucapan Jay

"Lo bisa diem gak?" Sentak Jay menunjuk wajah Niki dengan tidak sopan setelahnya kembali menatap Sunghoon

"Apa sih mau lo? Cuma karena rasa kesal sesaat lo sama gue, seenaknya lo deketin dia. Buat apa Sunghoon? Buat bikin gue makin gak suka sama lo?"

"Sesaat lo bilang?" Tanya gadis itu diiringi tawanya

"Lo salah, rasa kesal dan benci gue gak cuman sesaat. Tapi semua rasa itu sampai mati akan tetap ada, dan lo perlahan akan menyadari segalanya, kalo gue bukan Sunghoon yang dulu, Sunghoon yang lo kenal udah mati membawa kebencian besar sama lo.
Dan gua yang sekarang akan membuat hidup lo terus dibayangi dengan rasa penyesalan yang mendalam. Gua muak sama lo, dan gue udah gak peduli mau lo suka atau enggak sama gue!" Balas Sunghoon wajahnya tetap datar dan dingin menatap Jay.

"Lo denger kan? Gak budeg kan tuh telinga? Dia itu udah muak dan gak peduli sama Lo. Jadi cukup lo ganggu dia, mending lo pergi yang jauh, atau enggak mati aja sekalian." Niki menunjuk-nunjuk wajah Jay.

Perkataan Niki itu mampu membuat emosi Jay semakin membara. Tapi dia lebih memilih untuk mengabaikan ucapan tidak mengenakan dari Niki

"Apa maksud lo Sunghoon? Kalo emang ada apa-apa, ayok kita bicara berdua?"

"Enak aja, di sini ada gua? Sunghoon ke sini sama gua, jadi lo harus ngobrol bertiga!" Serobot Niki dengan kesal, bisa-bisanya Jay mau kacangin dia, padahal jelas-jelas dia tahu Sunghoon disini bersamanya.

Jay menatap tajam ke arah Niki seraya berjalan menghampiri Niki lebih dekat "Gak usah banyak bacot lo, Lo siapa berani ngatur-ngatur? Hidup gua"Sinisnya.

"Kepo, mau tau aja siapa gue?" Tanya Niki seraya tersenyum mengejek.

"Lo gak lebih dari orang baru buat Sunghoon. Jadi gak usah belagu," desis Jay.

"Percuma jadi orang lama, tapi cuman bisa nyakitin." Sinis Niki tersenyum sambil miring.

Jay tersulut emosi dia menarik dan mencengkram kerah baju Niki yang justru malah tertawa puas melihat wajah keruh musuhnya itu.

"Lepasin dia" bentak Sunghoon Namun Jay tidak menanggapinya.

"Gua bilang lepasin dia, bangsat!"
Bentak Sunghoon sekali lagi dengan kasar. Jay mendengus kesal, terpaksa dirinya melepaskan Niki begitu saja.

[✓] I'm Not Antagonis • Jayhoon •EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang