1.4

991 109 19
                                    


Jay baru saja sampai di halaman rumahnya pada pukul 22.30

Niat hati akan bertemu dengan Jungwon di restoran Jepang terkurungkan karena insiden yang terjadi padanya dan Sunghoon.

Jay juga sempat mengikuti Niki mengantarkan gadis itu kerumahnya, dan lagi-lagi membuat pikirannya menjadi lebih bingung, saat melihat Niki yang ikut masuk kerumah Sunghoon dan disambut dengan baik oleh kedua orang tua Sunghoon.

Jay segera bergegas masuk kedalam rumahnya tubuhnya terasa sakit akibat ulah Niki tadi yang memukul dan menendangnya.

Entah kenapa dia mendadak tidak bisa melawan cowok itu tadi padahal setiap mereka bertemu tawuran di jalanan pasti gengnya yang akan menang.

Saking Syoknya dengan amarah Sunghoon membuatnya jadi seperti orang pengecut sekarang.

Jay menghempaskan tubuhnya pada ranjang empuknya. Malam ini benar-benar malam yang buruk untuknya, niat ingin bertemu kekasihnya malah berujung harus melihat Sunghoon bersama musuh bebuyutan geng nya.

Hal itu sangat membuatnya kesal dengan berani Sunghoon mempermalukannya didepan cowok sialan itu

Jay semakin benci pada Sunghoon. Dia mendengus kesal, baru saja ingin terlelap tiba-tiba pintu kamarnya terdengar diketuk.

Tok tok tok

Dengan terpaksa Jay beranjak dari kasur nyamannya itu.

"Buka pintunya, Jay!" Panggil Rina dari luar sana dengan terus mengetuk pintu.

"Iya bunda, sebentar." Jay segera berjalan untuk membuka pintu,

"Ada apa bunda?" Tanya Jay saat pintu kamarnya sudah terbuka.

"Jongseong bunda mau bicara sama kamu" Wajah Rina terlihat serius dan menahan rasa kesal

Jay tidak banyak bertanya, ia semakin membuka lebar pintu kamarnya untuk mempersilahkan ibundanya untuk masuk.

Rina segera masuk Jay membiarkan pintu kamarnya tetap terbuka begitu saja lalu dia segera menghampiri Rina yang sudah duduk di kursi meja belajarnya.

"Ada apa Bun?" Tanya Jay.

Rina menatap penuh kecewa pada Jay, tatapan tidak biasa yang baru pertama kali Jay melihatnya

"Jong kamu apain lagi Sunghoon nak? Kenapa kamu harus bikin bunda dan ayah semakin merasa bersalah kepada keluarga Bima?" Tanya Rina bergetar, menahan air mata kecewa yang akan keluar dari kedua kelopak matanya.

Jay mengernyit heran, tidak mengerti ucapan bundanya, "Apa maksud bunda?"

"Jong, ayah begitu marah saat Saras menelpon kami dan memohon agar kamu tidak menggangu Sunghoon lagi. Bukannya sebelumnya ayah dan bunda sudah memperingatkan kamu untuk tidak menganggu dia lagi? Kenapa kamu masih saja ganggu dia?"

Jay melihat kekecewaan mendalam pada mata ibundanya, itu membuat hatinya terasa sakit.

Apakah kesalahannya sebegitu besar
Sampai membuat rasa kecewa mendalam pada ibundanya itu?

"Tapi Jong gak ngapa-ngapain kok Bun, emang Jong ngelakuin apa sampai Tante Saras sama om Bima marah?" Jay masih saja bingung, kedua orang tuanya tidak pernah menceritakan semuanya, membuat
Ia tidak mengerti apa permasalahan sebenarnya.

"Kamu cukup Jauhi Sunghoon, Jong.
Karena itu yang keluarga Jovanka inginkan!" ucap Rina mulai meninggikan nada bicaranya membuat Jay terkesiap.

"Tapi-"

"JONGSEONG!!"

Jay belum Sempat menjawab ucapan ibundanya namun dia semakin dibuat terkejut dengan kedatangan Arga ayahnya yang memanggil namanya dengan kencang.

[✓] I'm Not Antagonis • Jayhoon •EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang