0.6

1.2K 128 24
                                    

Alunan musik jazz dibarengi dengan indahnya dekorasi ballroom hotel bernuansa gold dan cream berhasil membuat kesan mewah dan glamor bagi para tamu undangan yang hadir di pesta malam ini.

Banyak sekali orang-orang penting dari kolega besar yang datang di pesta ini, membuat mereka berlomba memamerkan pakaian mewah mereka untuk menunjukkan seberapa kuasa dan mampu mereka.

Sunghoon memutuskan untuk memisahkan diri dari ibundanya yang asik mengobrol dengan calon besannya Rina istri dari Argantara-ibunda dari Jay, Namun sebelum meninggalkan kedua wanita paruh baya itu, Sunghoon tetap menyapa dulu Rina, karena mau bagaimana pun, ia sangat menyayangi ibunda dari tunangannya itu.

Sunghoon dan keluarga Jay sudah dekat sejak kecil. Sunghoon diam di sudut ballroom, memainkan gelas berisi jus ditangannya. Pandangannya menatap kearah para pria berjas yang asyik mengobrol dan disana salah satunya ada Jay. Tapi Sunghoon tidak memandangi Jay, ia melihat kearah cowok disamping ayahnya yang seusia dengannya.

Dia merasa tidak asing dengan cowok tampan berkacamata itu, namun ia tidak ingat pernah melihatnya dimana. Semua yang terjadi malam ini seakan Dejavu bagi Sunghoon. Ya, dimasa depan Sunghoon pernah mengalami hal ini, datang ke pesta bersama orang tuanya seperi ini.

Hanya saja yang membedakannya, jika di kehidupan sebelumnya itu
Sunghoon akan terus menempel pada Jay dan memperkenalkan cowok itu sebagai tunangannya pada semua teman ayahnya, sedangkan sekarang Sunghoon benar-benar menghindari cowok itu.

Dan satu lagi, di kehidupan sebelumnya saking tidak pernah memperhatikan sekitarnya, membuat Sunghoon tidak pernah merasa melihat ada cowok berkacamata yang berdiri disamping ayahnya sambil mengobrol itu.

Ternyata di dunia banyak yang menarik, dan banyak juga yang lebih tampan dibandingkan Jay, dan dirinya baru menyadari itu sekarang.

Jay yang sedari tadi mencari keberadaan Sunghoon, kini matanya bisa menemukan gadis itu. Di sudut ballroom gadis itu diam sendiri menikmati minuman di tangannya, Jay bergegas menghampiri Sunghoon.

Sunghoon yang menyadari jika Jay sedang berjalan kearahnya bergegas untuk segera pergi dari sana.

"Sunghoon, tunggu!" Cegah
Jay segera berlari dan menarik tangan gadis itu.

Terpaksa Sunghoon harus berhenti saat Jay berhasil meraih tangannya.

Sunghoon berbalik menatap jay dingin dan tanpa minat sedikitpun
"Ada apa?" Tanyanya.

"Ada apa Lo bilang?"Jay menatap tak percaya gadis dihadapannya.

Sunghoon hanya mengangkat sebelah alisnya menanggapi Jay yang mengulang pertanyaan darinya.

"Mau kayak gimana lagi acting
Lo sekarang? Lo pikir dengan cara lo acuh sama gue bisa bikin gue mendekat sama lo? Gak akan pernah
Sunghoon" ucap Jay dengan suara sedikit kencang agar Sunghoon bisa mendengar ucapannya di tengah pesta yang cukup berisik ini.

"Gue bukan artis, dan gue gak lagi acting" Balas Sunghoon santai

"Terus mau lo apa? Jelas-jelas lo lagi berusaha cari perhatian gue yang jelas lo tau, gue gak akan sedikitpun kasih feedback baik sama lo" Tekan Jay di setiap kata yang terlontar dari mulutnya.

Denyut nyeri di hati Sunghoon tidak bisa terelakkan. Dan rasanya masih sama saat sebelum ia terbangun kembali dari kehidupan sebelumnya.

Tatapannya masih tetap berusaha dingin, sedangkan kedua tangannya meramat kuat ujung gaunnya, menyalurkan rasa sakit dan emosi yang berkecamuk pada dirinya.

"Jawab gue Sunghoon, mau
Lo apa?" Sekali lagi dengan pertanyaan yang sama Jay mempertanyakan itu.

"Mau gue? Lo gak usah tanya lagi hal bodoh ini. Gua mau lo pergi dari hadapan gua. Karena gue gak lagi acting, gue bener-bener akan jauhiin lo Jay. Gue gak akan pernah ganggu lo ataupun kekasih lo lagi, dan bukannya itu yang lo mau selama ini?" Balas Sunghoon menatap lekat manik mata milik Jay.

[✓] I'm Not Antagonis • Jayhoon •EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang