Sedikit Fakta

85 18 4
                                    


••••••••••

"Sialan tuh cowok, bikin gue panik mulu di deketnya." kesal Kia.
Dia tak habis pikir, kenapa lelaki itu terus mendekati nya. Mana mungkin seorang Langit yang di dambakan satu sekolah tertarik dengan dirinya bukan?
Sepertinya benar, ada sesuatu di antara mereka.
Apalagi dia harus menjalani hukuman dari Pak kepala karena pertengkaran nya dengan Cilla. Sungguh, hari yang menyebalkan.

Tringgggggggg

Bel sudah berbunyi, menandakan bahwa pembelajaran hari itu selesai. Siswa dan siswi mulai berpergian keluar kelas, tapi tidak dengan Kiara. Dia harus menjalankan hukumannya saat ini.

"Kalian duluan aja." ujar Kia.

"Beneran gapapa?" tanya Flo.

"Iya, Lo harus jagain adek lo kan?" ujar Kia melihat ke arah sahabatnya itu.

"Yaudah, gue duluan yaa!! Lo hati hati." ujar Siska dan Flo. Mereka terpaksa meninggalkan dia sendiri, karena ada kepentingan nya masing-masing. Dan Kia tidak mempermasalahkan itu.

"Sial, tadi pak Santo sekarang kepsek." ucap Kia sambil mengambil alat untuk membersihkan wc.

"Mana kotor banget lagi, dasar jorok." gerutu Kia.

~

"Jadi dia adalah sahabat kecil lo?" tanya Keno.

"Bukan hanya sahabat." ucap Langit.

"Maksud?" tanya Arya.

"Dia calon tunangan gue." ujar Langit. Satu kalimat yang berhasil membuat mereka berlima terkejut setengah mati.

"HAHHHH!!!??"

Bahkan kenzo yang sedang makan pun tersedak mendengar itu.

UHUKK UHKK

"Nih nih minum buruan." Vano menyodorkan air mineral ke arahnya.

"Anjir sangat mengejutkan." ucap Kenzo sambil mengelap bibirnya dengan tisu.

"Serius lo, Ngit?" tanya Chandra memastikan.

"Emang muka gue lagi bercanda?" tanya Langit.

"Engga sih. Tapi kok bisa dia gak kenal lo?" ujar Chandra.

"Singkatnya, karena kecelakaan. Dia kehilangan ingatan dan matanya saat itu." jelas Langit.

"Jadi mata dia sekarang bukan mata asli dia yaa." ucap Keno, dia seperti memikirkan sesuatu tentang siapa yang mendonorkan matanya buat gadis tersebut.

"Kira-kira siapa ya yang donor-in mata nya buat dia." timpal Arya yang ikut memikirkan hal itu.

Langit hanya tersenyum, menunduk. Melihat foto dirinya dengan gadis itu saat masih kecil. Dan beberapa foto mereka di masa lalu. Sebelum, malam mengenaskan itu terjadi.

 Sebelum, malam mengenaskan itu terjadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
𝐋𝐀𝐍𝐆𝐈𝐓 [ Revisi! ]Where stories live. Discover now