Radja

62 11 7
                                    

Gimana? Masih bahagia bahagia aja kan? Btw kita belum masuk ke semua konflik nya lho. Bertahan yaa!! Luv u all!!♥️

••••••••••

"hahh"

"Gak mungkin, gak mungkin gue hamil!"

"Gue udah ngelakuin itu pake pengaman, tapi kenapa tetep bocor. Hiksss... Gue nggak mau..."

Lirih seorang gadis sesaat sebelum tangisnya pecah. Tangannya bergetar sambil memegang alat test kehamilan yang sudah tercetak jelas garis dua merah.

"Sean, lo harus tanggung jawab bajingan!" hardiknya.

Kemudian ia beranjak dari kamar mandi dan masuk ke kamar. Ia membuka handphone nya dan mulai menghubungi nomor yang bertuliskan nama 'Sweety boo'.

Ia membolak balikan langkahnya, terlihat raut wajahnya yang cemas memikirkan sesuatu.

"Ah brengsek!"

"Lo gak boleh cabut gitu aja, anjing! Lo harus tanggung jawab."

Selang beberapa saat akhirnya telepon tersebut tersambung.

"Lo harus tanggung jawab anjing!" hardik Cilla.

"Tanggung jawab, maksud lo?" sahut Sean di ujung sana.

"Gue hamil, sialan."

"Lah, lo hamil sama gue?"

"Menurut lo sama setan gitu?"

"Gue gak yakin itu anak gue."

"Serah lo anjing, intinya lo harus tanggung jawab!"

Tutt... Telepon itu dimatikan sepihak oleh Sean.

Cilla membanting handphone nya ke tembok, hingga hancur. Lalu ia kembali menangis, ia tak siap menghadapi kedua orangtuanya yang sangat obsesi untuk memiliki Langit. Tentunya karena harta kekayaan Alex yang akan jatuh ketangan Langit.

Flashback On

Disebuah club malam, tepatnya pada pukul 23.00. Terlihat sudah banyak sekali orang yang tak sadarkan diri, dalam artian sedang dalam keadaan mabuk.

Berciuman, berpelukan dan lebih parahnya terdengar suara desahan yang begitu jelas juga ramai disana. Bahkan tak jarang terdengan suara jeritan juga rintihan kesakitan perempuan yang sedang diapakan oleh seseorang. Namun hal itu sudah dianggap biasa dan tak ada yang memperdulikan itu.

Hubungan seksual ditempat itu juga memang sudah sangat sering terjadi. Ntah karena memang nafsu atau hanya sekedar menikmati.

Terlihat pula ada sepasang kekasih yang sedang memadu cinta di sebuah sofa bagian ujung yang sangat gelap itu. Sofa itu menghadap langsung ke tembok, hingga seorang pun tak tahu apa yang mereka lakukan.

"Shhh... Ugghh" desah seorang gadis yang sudah separuh berkeringat itu.

"Bagaimana sayang?" tanya seorang lelaki.

"Hmm... Shhh... Lanjut, Sean."

Laki-laki itu mempercepat tempo permainannya. Hingga suara desahan itu terdengar keras.

"S-sakit"

"Tahan, honey."

Hingga keduanya mengeram penuh kenikmatan saat sudah mencapai klimaksnya.

Cilla berbaring dipaha Sean sembari menetralkan jantungnya yang lelah. Ia menatap nanar lelaki itu.

"Kalo gue hamil?"

𝐋𝐀𝐍𝐆𝐈𝐓 [ Revisi! ]Where stories live. Discover now