Tak ada waktu kembali

50 11 2
                                    

"Cium"

-

Tak ada kegiatan dipagi hari ini. Tetapi baik Langit maupun Siska dan Flo tak bisa untuk diajak bertemu. Mungkin karena ada urusan pribadi.

"Huh" Kiara menghembuskan nafasnya kasar, ia menatap langit langit kamar yang berwarna putih itu.

"Ngapain kek anjir, bosen banget hidup gue!" decaknya.

"Cakep nih." katanya, sembari terus mengotak atik handphone berwarna casing ungu tersebut.

Ia beranjak dari kasur dan menuju walk in closet untuk berganti pakaian, tak lupa ia memoles sedikit make up agar tampak lebih fresh. Ia berjalan keluar menuju motornya, motor sport yang beberapa hari lalu ia terima dari Langit.

Celana jeans kulot hitam yang dipadukan dengan atasan kaos crop top abu-abu, dan juga kacamata serta topi hitam sebagai aksesoris membuatnya terlihat sangat cantik. Rambut panjangnya yang indah tergerai begitu saja tak kala semilir angin menerpanya.

Deru kendaraan terdengar saling bersautan. Saling membelah jalan raya Ibukota dengan langit biru yang bersih. Ia tiba disebuah Cafe yang belum lama ini grand opening.

Terlihat banyak sekali orang yang bersenda gurau disana, bersama keluarga, pasangan, maupun dengan sahabat. Manik mata berwarna cokelat itu menatap keisi ruangan yang hampir sudah penuh.

"Mba, maaf. Saya kan mau dine in disini, tapi kursinya nggak ada yang kosong." ucapnya pada salah satu pegawai yang menghampirinya.

"Dilantai atas masih ada space, Mba. Mari saya antarkan." ujar pelayan itu.

Dia diarahkan kesebuah kursi yang tepat berhadapan dengan jalanan diluar. Tak terlalu panas, karena angin selalu menerpa wajahnya.

Saat sedang asik menikmati makanannya, netra itu tak sengaja menangkap Cilla yang sedang berbicara dengan wajah serius kepada seorang lelaki. Namun tak lama ia pergi meninggalkan lelaki itu sendiri.

Ia kembali memperhatikan lelaki yang sedang minum itu, ia merasa tak asing dengannya. Lalu sontak ia membuang wajahnya saat lelaki itu berbalik menatapnya.

"Sial!"

Kiara mencoba menetralkan jantungnya, bertemu kembali disaat sudah sepenuhnya melupakan adalah ujian yang cukup sulit. Bagaimanapun ia adalah lelaki yang pernah sangat ia tahan kepergiannya, bayangan bayangan bersama Sean berputar begitu saja tanpa diminta.

"Oke, lo harus tenang!" ucapnya pada diri sendiri.

Ternyata sesuai dugaannya, Sean datang menghampirinya. Lelaki yang mengenakan Hoodie berwarna hitam itu duduk dengan santai didepan Kiara yang masih mencoba untuk tak peduli.

"Setelah lama nggak ketemu, ternyata lo makin cakep yaa." ujar Sean.

Namun tak ada balasan apapun dari Kiara, ia hanya fokus untuk memakan makanannya.

"Gue kangen lo, Ki."

Ucapan Sean membuatnya mendongakkan kepala.

"Kangen pas udah gabisa milikin gue?"

Dia menatap tajam lelaki yang sempat ia cinta.

"Sejujurnya gue terpaksa ninggalin, Lo."

"Terus?"

Hembusan berat terdengar dari lelaki itu.

"Kasih kesempatan buat gue, Ki. Gue janji bakal perbaikin hubungan kita."

𝐋𝐀𝐍𝐆𝐈𝐓 [ Revisi! ]Where stories live. Discover now