NOT YOU (2)

386 59 18
                                    








Malam penuh kelabu kini Seokjin rasakan. Tak seperti dirinya yang begitu bahagia saat pertama kali melihat kedatangan sang kekasih, alih-alih ingin menghabiskan malam berdua kini Jungkook malah pergi entah kemana. Dihubungi beberapa kali pun tak direspon.




__

"Jin, Seokjin sayang. Cepat kemari nak!"

"Suster. Ada apa suster?"

"Jin cepat kamu bersiap ya."

"Bersiap?"

"Kuta jemput Jungkookie."

"Kenapa dijemput suster? Apa terjadi sesuatu?"

"Jungkookie - dia sakit Jin. Tidak mau makan sudah seminggu ini. Badannya semakin kurus dan sering masuk rumah sakit."

"Apa orang tuanya tidak mengurusnya suster?"

"Karena orang tuanya sangat perhatian pada Jungkookie-lah makanya kita disuruh kesana. Jungkookie butuh kamu sayang."

"Kalau begitu kita langsung kesana aja suster. Seokjin gak perlu ganti pakaian."

"Ya sudah. Ayo nak."

Seokjin dan suster Irina memasuki sebuah mobil sedan yang satu bulan lalu menjemput Jungkook kecil. Orang tua asuh Jungkook sangat kaya dan berhati mulia. Ia tak ingin merepotkan suster Irina dan Seokjin untuk kepentingan pribadi mereka.

Di sepanjang jalan menuju kediaman baru adik kecilnya, Seokjin tak berhenti memanjatkan doa. Matanya terus menutup dengan tangan yang ia letakkan di depan wajah dan sedikit menunduk.

"Jangan khawatir sayang. Jungkookie pasti langsung sembuh kalau kakaknya datang."

Seokjin yang sedari tadi fokus berdoa pun menoleh menghadap suster Irina yang kini memeluknya dari sisi kanan.

Seokjin pikir adiknya akan semakin membaik jika hidup bersama orang tua yang banyak uang. Bahkan Seokjin sudah membayangkan bagaimana nantinya Jungkook akan kembali memakai baju-baju yang bagus seperti baju yang dipakainya pertama kali saat ia melihatnya di taman.

Meski jarak antara panti dan rumah milik orang tua Jungkook tak begitu jauh, namun rasanya seperti ribuan kilometer yang harus Seokjin tempuh agar sampai kesana.

Hingga sampai pada tikungan terakhir, Seokjin melihat kenampakan sebuah rumah yang begitu megah. Sungguh rumah yang seperti bukan jamannya untuk memiliki interior seperti itu. Pintu pagar yang otomatis terbuka sebab dua penjaga berjejer di sisi kanan dan kiri gerbang.

Setelah mobil terparkir tepat di depan pintu utama, seorang penjaga membukakan pintu untuk Seokjin dan suster Irina. Beliau seorang pria paruh baya dengan tubuh yang masih terlihat gagah namun wajahnya penuh sirat kelembutan. Tersenyum manis dan berusaha meraih tangan Seokjin sebelum akhirnya digiring menuju lantai dua dimana kamar Jungkook berada.

Samar terdengar sebuah tangisan seorang wanita. Memohon dengan sangat agar Jungkook kecil mau menelan sesuap nasi namun sepertinya gagal. Hingga akhirnya kehadiran Seojin dan suster Irina mendapat atensi dari sepasang suami istri yang telah resmi menjadi orang tua angkat Jungkook.

"Seokjin."

Wanita itu tersenyum dalam tangisnya. Seokjin dapat melihat air mata mengalir dan enggan berhenti dari mata indah milik wanita cantik tersebut.

Mendengar nama 'Seokjin' dipanggil, sontak membuat Jungkook yang mulanya sibuk menatap sebuah mobil mainan mini berwarna biru tua yang tergeletak di atas meja kecil dekat tempat tidurnya, beralih mencari seseorang yang keberadaannya sungguh ia rindukan.

Stay With You ✅️Where stories live. Discover now