PRESENT

459 56 36
                                    


Tepat pukul 03.26 dini hari, Jungkook dan Seokjin tiba di hotel yang sudah Jimin pesan sejak satu minggu yang lalu.  Tak pernah terpikir sebelumnya untuk 'berbulan madu' di pulau ini. Jungkook dan Seokjin bahkan tak sempat memikirkan hal itu karena sama-sama sibuk mengurus keperluan untuk menikah. Lagipula, dimanapun acaranya asal dengan orang yang dicinta, maka semua tempat akan jadi menyenangkan.

"Yeayyy akhirnya sampai juga. Kakak ayo cepat!" Saking senangnya Jungkook sampai melompat kecil dan berlari dari meja resepsionis menuju lift untuk mencapai lantai atas dimana kamar mereka berada.

"Kook, sayang jangan lari nanti tersandung!" Bukan tanpa sebab Seokjin mengingatkan, karena istrinya ini memang mempunyai kebiasaan yang tidak pernah berubah sejak ia kecil, yaitu mudah tersandung atau terantuk sesuatu saat berjalan apalagi berlari.

Pintu lift terbuka, Jungkook menoleh ke arah Seokjin yang ada dibelakangnya sambil tersenyum lalu menggandeng tangan Seokjin berniat menuntunnya agar segera memasuki lift. Namun karena Jungkook tidak menyadari adanya keberadaan seseorang yang hendak keluar dari lift, akhirnya ia menabrak orang tersebut.

Bugghh....

"Auch, hati-hati dong kalau jalan gimana sih? Anak muda jaman sekarang gak ada sopan santunnya, jalan juga gak perhatiin sekitar, dikira hotel punya kamu?" Seorang wanita cantik berusia empat puluh tahunan, berbadan tinggi dengan kulit putih bersih dan pakaian minim penuh pernak-pernik mengomel pada laki-laki bermata bambi yang tidak sengaja menabraknya. Dengan segera Seokjin berjalan satu langkah tepat dihadapan istrinya tersebut.

"Maaf Bu, istri saya sangat senang dengan perjalanan kami. Saking senangnya sampai tidak memperhatikan jalan. Saya minta maaf. Apa anda terluka? Kita bisa ke rumah sakit sekarang jika istri saya membuat anda terluka."

"Untung kamu tuh punya suami kayak gini. Iya udah gak apa. Tapi lain kali dijagain ya mas istrinya! Udah nikah kok kelakuan masih kayak anak kecil. Saya permisi."

"Baik bu, maaf sekali lagi. Semoga hari anda menyenangkan." Seokjin membungkukkan badannya sembilan puluh derajat sampai wanita tersebut menghilang dari hadapan mereka.

Sementara itu Jungkook yang masih merasa bersalah hanya bisa memegangi pucuk kaos yang dikenakan Seokjin dari belakang. Seokjin pun berbalik dan tersenyum pada istri imutnya.

"Sudah, tidak apa. Lain kali hati-hati ya. Ayo kita ke atas."

Keduanya pun segera memasuki lift dan menuju kamar mereka dengan Seokjin yang sibuk menyeret satu koper dan boneka alpaca milik Jungkook.



*****

Setelah sampai di kamar, keduanya memilih untuk tak mandi srbab tadi malam Jungkook dan Seokjin sudsh membersihkan diri. Keduanya hanya beristirahat dengan Seokjin yang memilih untuk berganti pakaian sebelum akhirnya merebahkan diri ke atas kasur berukuran king, dan Jungkook yang memilih untuk menikmati udara pagi yang menusuk tulang.

Dari atas tempat tidur, Seokjin masih tak dapat memejamkan mata ealau ia rasa sudah sangat mengantuk. Ia pun teringat bahwa beberapa jam lagi sudah waktunya sarapan pagi.

"Sayang, sarapannya nanti kamu mau kita makan di luar atau biar diantar ke kamar aja?"

"Loh kok kakak sih yang nawarin? Harusnya kan Kookie yang melayani kakak. Tapi kayaknya Kookie mau makan di kamar aja deh kak. Kookie capek. "

"Oke kalau gitu biar kakak aja yang pesan makanan. Kamu istirahat aja ya. Apa mau mandi lagi?"

Jungkook yang merasa sangat lelah dan badannya sudah lengket karena keringat, menyetujui penuturan sang suami dan memilih mandi menggunakan air hangat.

Stay With You ✅️Where stories live. Discover now